Jakarta, MinergyNews– Akhirnya Direksi GeoDipa mendapat kesempatan bertatap muka dengan Wakil Presiden (Wapres) Republik Indonesia Jusuf Kalla, (16/2) di Kantor Wapres, Jalan Medan Merdeka Utara, Gambir. Rombongan Komisaris Utama dan Direksi GeoDipa dengan formasi lengkap dan diterima langsung oleh JK di ruang audiensi. JK didampingi oleh Drs. Muhammad Abduh, Staf Khusus Wakil Menteri Bidang Infrastruktur dan Investasi, Alwi Hamu, Staf Khusus Wakil Presiden Bidang Umum, dan Sofyan Manandi, Tim Ahli Wakil Presiden.
“Kesempatan tatap muka dengan Wapres merupakan moment yang kami perkirakan sebelumnya. Kami melaporkan update – update mengenai GeoDipa sebagai BUMN Panasbumi satu – satunya. Kesempatan ini kami gunakan untuk menyampaikan tiga hal. Yang pertama adalah bahwa saat ini kami mengelola dua lapangan, Lapangan Panas Bumi Dieng dan Patuha sudah mencapai kapasitas produksi kurang lebih 100 MW dan 175 di tahun 2021,” ujar Direktur Utama GeoDipa, Riki Ibrahim.
Untuk itu, Riki mengungkapkan, GeoDipa siap menerima wilayah kerja pertambangan (WKP) baru demi terciptanya kedaulatan energi untuk rakyat Indonesia karena GeoDipa memiliki SDM yang memahami keduanya Hulu dan Hilir pengembangan energi panas bumi.
Selain itu, tambahnya, pihaknya memiliki Rencana Kerja Jangka Panjang di tahun 2030 kami siap memproduksi listrik sebesar 1100 MW untuk hitungan optimis, sedangkan untuk 700 MW moderatnya.
“Untuk itu kami butuh kepercayaan pemerintah dalam melakukan program percepatan energi terbarukan ini. Sedangkan hal sengketa perdata dengan Bumigas, dalam menyelamatkan Aset Negara dari potensi terjadinya kerugian. Kami didampingi oleh Jamdatun dan KPK untuk assesment Resiko Hukum terhadap investasi proyek yang sampai hari ini masih meragukan semua pihak sehingga kami sedang di Audit Investigasi oleh BPKP. Hal ini yang menyebabkan program percepatan kami menjadi terhambat,” tuturnya.
Jelas JK menyambut baik semua laporan progres yang disampaikan Dirut “Saya cukup senang mendengar perkembangan yang cukup signifikan. Karena terakhir saya ke Patuha, saya menyimpan harapan akan Geodipa sebagai salah satu perusahaan BUMN yang membantu pemerintah dalam penyediaan listrik bersih. Saya tetap menginstruksi GeoDipa untuk segera mengembangakan lapangan panas bumi yang sudah ada sekarang itu atau pun lapangan-lapangan baru yang akan diberikan.”
Maka dari itu, tambahnya, “Saya akan membantu serta mendukung program GeoDIpa semaksimal mungkin untuk semua permasalahan yang ada. Apalagi masalah – masalah yang berpotensi menyebabkan kerugian Negara atas rekomendasi Jamdatun dan KPK. Saya perintahkan GeoDipa untuk berjalan sesuai GCG dan segara melakukan pengembangan Lapangan panas Bumi khususnya Dieng 2,3 – Patuha 2,3, mari kita selesaikan dimana penegakan hukum negara harus lebih bersih lagi saat ini.”
Sebagai informasi, PT GeoDipa Energi (Persero) sebagai BUMN Panas Bumi satu-satunya yang sudah termasuk dalam percepatan program pemerintah 35 ribu MW untuk penyediaan listrik bersih akan tetap terus berkomitmen dalam menjaga ketahanan energi Negara nasional. GeoDipa yang saat ini mengembangkan dua lapangan, Dieng dan Patuha akan segera melaksanakan arahan Negara sesuai GCG dalam mengembangkan lapangan panasbumi Dieng dan Patuha dengan potensi masing – masing 400 MW dan lapangan panas bumi yang baru. (us)