Jakarta, MineryNews– Dalam rangka meningkatkan pertumbuhan ekonomi, Pemerintah Indonesia saat ini terus berupaya untuk lebih ramah kepada investor dengan memberikan kemudahan-kemudahan dan rantai birokrasi yang lebih sederhana dengan memangkas regulasi-regulasi yang diduga dapat menghambat investasi. Dengan berbagai kemudahan tersebut, Pemerintah berharap iklim investasi di Indonesia lebih ramah bagi investor sehingga investor mau menanamkan investasi di Indonesia. Demikian disampaikan Wakil Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arcandra Tahar saat menerima kunjungan Delegasi Polandia, hari ini, Rabu (11/4).
“Pemerintah Indonesia telah berusaha menciptakan iklim yang ramah investor. Terbukti peringkat Ease of doing Business (EODB Index) Indonesia 2018 meningkat menjadi rangking 72, atau lebih baik dari tahun 2017 (rangking 91),” ujar Arcandra.
Hingga triwulan I 2018, Kementerian ESDM juga telah menyederhanakan/mencabut 186 regulasi/sertifikasi/rekomendasi/perizinan yang dinilai menghambat investasi.
Kementerian ESDM lanjut Arcandra, sebagai policy maker memastikan proses bisnis berjalan lebih baik dan transparan, hal itu dibuktikan dengan banyaknya perizinan yang telah dipangkas tersebut investasi di Indonesia dapat menjadi lebih menarik bagi investor termasuk dari Polandia.
“Kami akan selalu siap untuk mendengarkan keluhan-keluhan yang dihadapi para investor, dan akan berusaha menciptakan alur bisnis yang transparan dan akuntabel, dan agar perusahaan-perusahaan polandia yang saat ini beroperasi di Indonesia memahami alur bisnis di Indonesia bergabung saja dengan perusahaan lokal,” jelas Arcandra.
Wakil Menteri Energi Polandia, Grzegorz Tobiszowski yang juga pemimpin delegasi mengatakan, menyatakan kesiapannya bekerjasama dengan pemerintah Indonesia.
“Perusahaan-perusahaan Polandia sangat tertarik untuk berinvestasi di Indonesia saat ini, telah banyak perusahaan-perusahaan Polandia yang berinvestasi di Indonesia, yakni Rafako, perusahaan energi asal Polandia berhasil memenangkan tender pembangunan PLTU berkapasitas 2 x 50 MW di Lombok, Nusa Tenggara Barat,” ujar Grzegorz.
Selain investasi, Grzegorz juga menawarkan pertukaran mahasiswa di bidang energi dan pertambangan. Wakil Menteri ESDM menyambut baik tawaran dari Wakil Menteri Polandia, mengingat pertukaran mahasiswa memiliki dampak positif di bidang kebudayaan, teknologi dan meningkatkan hubungan kerja sama bilateral Indonesia-Polandia.
Delegasi Polandia kali ini dipimpin Wakil Menteri Energi Polandia, Grzegorz Tobiszowski. Selain dari kalangan birokrasi disertakan pula dalam rombongan pengusaha-pengusaha Polandia antara lain, Deputy Chairman Jastrzebska Coal Company, Jacek Skowronski dan Direktur KGHM, Adam Brozek.