Wamen Arcandra: Investasi EBT Sangat Menjanjikan

Jakarta, MinergyNews–  Dengan ditandatanganinya 68 Power Purchase Agreement (PPA) pembangkit energi terbarukan antara PLN dengan pengembang, bukti bahwa investasi di bidang Energi Baru Terbarukan (EBT) sangat menjanjikan.

Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Arcandra Tahar, pada saat berkunjung ke Provinsi Kepulauan Bangka Belitung untuk menengok Pembangkit Listrik Tenaga Biogas (PLTBg) di Jangkang dan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Nyuruk, di Kabupaten Belitung Timur. Menurutnya, EBT di Provinsi Bangka Belitung ini, wilayah yang Biaya Pokok Penyediaan (BPP) Wilayahnya lebih tinggi dari BPP Nasional dan menunjukan mempunyai minat investasi yang tinggi pada EBT

PLTBg Jangkang yang dioperasikan oleh PT Austindo Aufwind New Energy (AANE) untuk BPP sebesar Rp 1.907/kWh, maka harga pembeliaan untuk listrik energi terbarukan ke PLN adalah 85 persen atau Rp 1.621/kWh. AANE menandatangani kontrak penjualan listrik dengan PLN dan merupakan pengembang biogas pertama yang menjual listrik secara komersial. Pada tahun 2016, kapasitas PLTBg AANE sebesar 1,8 MW untuk 2.000 rumah tangga dengan kapasitas 900 VA, dirilis oleh esdm.go.id. Pemanfaatan Palm Oil Mill Effluent (POME) menjadi energi listrik akan memberi nilai tambah bagi Indonesia sebagai negara penghasil kelapa sawit terbesar kedua di dunia.

Lanjut Wamen ESDM berkunjung ke PLTS off-grid komunal di Dusun Tungkup, Desa Nyuruk, Kabupaten Belitung Timur. Kunjungan kerja ke dua buah pembangkit energi terbarukan tersebut adalah untuk melihat potensi interkoneksi energi terbarukan ke jaringan PLN. Interkoneksi PLTS Tungkup ke jaringan PLN juga dapat dijadikan contoh replika untuk proyek PLTS off-grid lainnya pada saat jaringan PLN mulai masuk. Kapasitas PLTS yang relatif kecil dianggap tidak akan memberi dampak yang signifikan atau gangguan pada sistem jaringan PLN.

Sejak 2011 hingga akhir tahun 2016, Ditjen EBTKE Kementerian ESDM telah membangun lebih dari 600 PLTS dan PLTMH komunal dengan total kapasitas 25 MW. PLN terus berekspansi untuk memberikan akses listrik ke berbagai desa di Indonesia, sehingga interkoneksi PLTS off-grid menjadi penting untuk keberlanjutan pemanfaatan PLTS yang dibangun dari dana APBN bagi kesejahteraan masyarakat.

Interkoneksi listrik dari energi terbarukan ke jaringan PLN juga dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap pencapaian target energi terbarukan sebesar 23 persen dalam bauran energi nasional pada tahun 2025. 




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *