Sorong, MinergyNews– Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arcandra Tahar, Kamis kemarin (22/3) hingga hari ini melakukan kunjungan kerja ke Wilayah Kerja Minyak dan Gas Bumi (WK Migas) Kasuri dan Fasilitas pengolahan gas alam cair (Liquefied Natural Gas/LNG) Tangguh di Kabupaten Teluk Bintuni, Papua Barat. Turut mendampingi Wamen ESDM, Sekretaris Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi, Susyanto, Wakil Kepala SKK Migas, Sukandar dan Kepala UPP Tangguh Train 3, Desta Djumena.
Dalam kunjungannya ke WK Migas Kasuri, Wamen ESDM meninjau pekerjaan eksplorasi yang masih terus berlangsung. Seluruh produksi kondensat Genting Oil Kasuri Pte Ltd ini nantinya akan dikirimkan ke Kasim Marine Terminal di Sorong, sedangkan produksi gas yang dihasilkan seluruhnya untuk memasok pabrik petrokimia penghasil metanol yang akan dibangun di Teluk Bintuni.
“Mereka mengusulkan akan membangun pabrik petrochemical, lokasi yang akan mereka bangun di sebelah kiri dari LNG Tangguh dan seluruh produksi gas dari Genting Oil Kasuri akan disalurkan ke pabrik petrochemical tersebut,” ujar Arcandra kepada tim esdm.go.id saat ditemui di Bandara Domine Eduard Osok, Jumat (23/3).
Saat ini, lanjut Arcandra, pihak Genting akan membangun jetty/dermaga sepanjang 5 km dari daratan menuju ke laut. “Kemarin itu lokasi yang kami tinjau adalah lokasi yang akan dibangun jetty tersebut dan membangun jetty di lokasi tersebut lebih masuk akal karena ujungnya tidak di laut lepas, sedangkan lokasi yang diusulkan sebelumnya kurang tepat karena ujungnya di laut lepas,” tambah Arcandra.
Usai mengunjungi WK Migas Kasuri, rombongan langsung menuju fasilitas LNG Tangguh, salah satu proyek migas terbesar di Indonesia. LNG Tangguh saat ini memiliki 2 train LNG dengan kapasitas produksi adalah 7,6 juta ton per tahun. Saat ini sedang disiapkan pembangunan Train-3 dengan kapasitas produksi 3,8 juta ton/tahun.
“Kunjungan kerja ini dilakukan untuk melihat langsung perkembangan pembangunan Train 3 (fasilitas LNG Tangguh), sudah sampai seberapa jauh dan melihat perkembangan apakah mungkin lagi dilakukan pengembangan disekitar lokasi saat ini, karena masih memungkinkan untuk dilakukan eksplorasi lagi disekitar situ, namun untuk memastikannya harus dilakukan eksplorasi dulu,” jelas Arcandra.
Arcandra juga mengungkapkan nantinya sebagian besar produksi Train 3 ini akan dipasok untuk pembangkit PT PLN (Persero). “Kita lihat secara langsung perkembangan pembangunan proyek Train 3 yang sebagian besar produksinya akan dipasok untuk PLN,” pungkas Arcandra.