Jakarta, MinergyNews– Seiring dengan perubahan dan tantangan zaman, perguruan tinggi terus menerus mengalami perkembangan dan transformasi. Setelah melalui transformasi tiga generasi dalam menjawab tantangan zaman, yaitu: Humboldtian university, teaching university, dan research university, kini perguruan tinggi dituntut untuk bertransformasi menjadi perguruan tinggi generasi ke-4 (fourth generation university) yang disebut sebagai entrepreneurial university.
Sejarah mencatat, perguruan tinggi memiliki peran sebagai penyelaras sosial dalam perjalanan suatu bangsa. Perguruan tinggi dapat menjadi motor penggerak bagi suatu dinamika sosial, dan di sisi lain dapat menjadi peredam untuk dinamika sosial tertentu. Selama ini, peran perguruan tinggi dirumuskan melalui konsep Tri Dharma Perguruan Tinggi. Pendidikan sebagai pondasi untuk meningkatkan potensi sumber daya manusia, penelitian sebagai sarana untuk mengembangkan ilmu pengetahuan baru, dan pengabdian kepada masyarakat sebagai muara agar ilmu pengetahuan dapat berkontribusi bagi masyarakat.
Rektor Universitas Pertamina, Prof. Akhmaloka, Ph.D mengungkapkan, di era disrupsi seperti saat ini, perguruan tinggi dituntut untuk berkontribusi lebih besar dalam memberikan pelayanan publik melalui hasil-hasil penelitian yang aplikatif, lahirnya organisasi-organisasi baru atau perusahaan-perusahaan rintisan yang dapat menjadi solusi bagi permasalah bangsa yakni penyerapan tenaga kerja yang optimal, serta peiembagaan inkubator bisnis dan pengembangan startup companies.
“Hal ini sejalan dengan salah satu misi Universitas Pertamina yang diresmikan pada tanggal 1 Februari 2016, yakni berkontribusi pada peradaban dunia melalui pengembangan keilmuan dan penelitian,” ujarnya di Jakarta, Jumat (1/2).
Akhmaloka menegaskan, pada perayaan ulang tahun ke-3 Universitas Pertamina tanggal 1 Februari 2019, pihaknya tengah mempersiapkan diri menuju entrepreneurial university. Untuk mencapai tujuan tersebut, dibutuhkan sinergi dan kerjasama yang baik antara perguruan tinggi, industri dan pemerintah.
Menurut dirinya, industri dapat menyediakan program dan anggaran bagi pelaksanaan kegiatan penelitian, perguruan tinggi dapat menyediakan SDM untuk melakukan penelitian dan menghasilkan inovasi, dan pemerintah dapat mendorong kerjasama dalam kegiatan penelitian melalui kelembagaan kerjasama dan insentif bagi perguruan tinggi dan industri.
“Dalam rangka menuju entrepreneurial university, Universitas Pertamina telah menjalin kemitraan dengan sektor industri, pemerintah, serta asosiasi profesi dan asosiasi keahlian,” tuturnya.
Selain itu, Akhmaloka menambahkan, spanjang tahun 2018, Universitas Pertamina juga mengirimkan mahasiswa ke beberapa Perguruan Tinggi Luar Negeri terbaik melalui program internship dan student exchange, diantaranya: Toyohashi University of Technology (TUT) di Jepang, National Institute of Technology (NITAC) Akashi College di Jepang, National Taiwan University of Science and Technology (NTUST) di Taiwan, dan Universiti Teknologi PETRONAS (UTP) di Malaysia.
Akhmaloka berharap, lulusan Universitas Pertamina tidak hanya dapat berkontribusi membangun ilmu pengetahuan dan teknologi yang memiliki dampak besar bagi kemajuan bangsa, “Tetapi juga memiliki kesiapan dalam menghadapi persaingan di kawasan ASEAN dan global,” pungkasnya.