MEDAN, MinergyNews– Tahun 2009 Fortune merilis daftar 500 perusahaan teratas di dunia dalam pencapaian revenue. Tak kurang dari 49 perusahaan industri energi bertengger dalam daftar tersebut. Namun 10 tahun kemudian pada 2019, di daftar yang sama hanya tersisa 11 perusahaan energi.
Salah satu penyebab tergesernya raksasa energi adalah makin gencarnya inovasi perusahaan teknologi. Di dunia yang gencar terdisrupsi, inovasi menjadi harga yang tak bisa ditawar.
Untuk membudayakan inovasi di Pertamina, tahun ini kembali digelar Annual Pertamina Quality (APQ) Awards 2020. Ajang tahunan tesebut, menjadi wadah apresiasi bagi kegiatan perbaikan dan kualitas kerja melalui inovasi yang berkelanjutan di seluruh lini bisnis dan anak perusahaan. Tahun ini APQ memperebutkan 11 kategori penghargaan, 3 pengakuan khusus dan best of the best.
“Tahun ini Pertamina Marketing Operation Region (MOR) I mengirimkan empat gugus untuk ikut berlaga dalam ajang kompetisi inovasi ini. Alhamdulillah, keempat tim berhasil menyabet penghargaan,” ujar Unit Manager Comm, Rel & CSR MOR I Roby Hervindo, pada Jumat, 10 Juli 2020.
Gugus Kopi Aceh sukses merebut penghargaan Gold kategori FT-Prove, gugus N Game meraih penghargaan Gold kategori RT-Prove, sementara gugus R&J meraih penghargaan Gold kategori I-Prove. Sedangkan gugus Sambu membawa pulang penghargaan Silver kategori PC-Prove.
Inovasi Rio Akbar dari gugus R&J Fuel Terminal Gunung Sitoli berhasil membawa dampak efisiensi bagi perusahaan senilai 1,1 miliar per tahun.
“Manfaat efisiensi didapat dari minimalisir waktu penambatan kapal saat malam hari melalui pemasangan Swingin Solar LED Portable di Conventional Buoy Mooring,” jelas Rio.
Ia menambahkan, alatnya sudah terintegrasi dengan aplikasi Android sehingga dapat dikendalikan dari jarak jauh. Inovasi tersebut dapat menekan potensi kerugian sebesar 800 juta rupiah akibat hilangnya buoy.
Fuel Terminal Manager Gunung Sitoli, Steven Victor Lanongbuka mengapresiasi inovasi timnya. ”Kami tentunya bangga atas pencapaian itu. Semoga inovasi tersebut dapat terus meningkatkan kinerja bersama di Fuel Terminal Gunung Sitoli maupun di Pertamina secara umum,” kata Steven.
APQ tahun ini bertemakan meningkatkan daya saing melalui sinergi dalam meningkatkan kualitas. Ajang adu inovasi nasional tahunan ini memasuki penyelenggaraan ke-10. Tahun ini diikuti oleh 167 tim perbaikan berkelanjutan dengan total peserta sebanyak 1.058. Inovasi-inovasi tajun ini berhasil membukukan penciptaan nilai senilai Rp 44,16 triliun.
”Semoga melalui ajang ini, insan mutu Pertamina dapat terus menelurkan inovasi-inovasi berkelanjutan. Sehingga terus memberikan penciptaan nilai yang bermanfaat bagi Pertamina,” tutup Roby.