Jakarta, MinergyNews– Persaingan ekonomi global menghadirkan tuntutan baru bagi perguruan-perguruan tinggi di seluruh dunia untuk berbenah diri. Universitas Pertamina menjawab permasalahan tersebut dengan bersiap menjadi perguruan tinggi entrepreneurial.
Rektor Universitas Pertamina, Akhmaloka menyatakan, gagasan lni bukan hal baru di dunia pendidikan global. Salah satu perguruan tinggi terkemuka di Amerika Serikat, yaitu MlT (Massachusette Institute Technology) telah menerapkan konsep tersebut sejak lama. Hasil riset Bank Boston menunjukan bahwa pada tahun 1994, MIT telah mampu melahirkan 4.000 perusahaan dari tangan alumninya dengan omset US$ 232 miliar per tahun dan mempekerjakan 1,1 juta orang.
“Hal ini berawal dari keyakinan para scientist, engineer, dan manajer MIT bahwa tidak cukup hanya dengan sekadar penemuan suatu produk, konsep, atau teknologi. Ukuran dari kesuksesan adalah adalah komersialisasi global dan penerimaan secara luas terhadap hasil-hasil inovasi,” ujarnya pada Sidang Terbuka Universitas Pertamina, Rabu (15/08).
Akhmaloka menambahkan, perguruan tinggi di negara-negara maju berperan besar dalam R&D industri di negaranya masing-masing. Berkaca dari hal tersebut, industri-industri yang ada di Indonesia seharusnya bermitra dengan perguruan tinggi lokal. Pada tahap awal, BUMN dapat menjadi contoh.
“Pelaku usaha harus sadar bahwa untuk mengembangkan diri dan untuk mengembangkan perguruan tinggi menjadi world class university maka diperlukan inovasi dan R&D yang merupakan hasil sinergi yang kuat antara industri, perguruan tinggi, dan pemerintahan. Dengan segala keterbatasan, perguruan tinggi tidak mungkin menanggung sendiri dana untuk riset atau penelitian,” ungkapnya.
Menurut dirinya, wadah semacam techno park, science park, atau inovation park perlu diadakan untuk menjadi medium bertemunya sivitas akademika atau akademisi dengan pelaku industri dalam rangka hilirisasi riset. Di wadah itu, pelaku industri bisa mengetahui sejauh mana kemampuan riset perguruan tinggi, dan sebaliknya sivitas akademika perguruan tinggi bisa menganalisis kebutuhan industri.
Dengan jumlah mahasiswa yang saat ini telah mencapai 2.400 orang dan berasal dari berbagai penjuru tanah air, Universitas Pertamina bertekad untuk tidak hanya meluluskan para sarjana-sarjana individual. Namun, melainkan juga organisasi-organisasi baru seperti inkubator bisnis, dan start up companies selayaknya sebuah universitas entrepreneurial.
Sebagai informasi, Universitas Pertamina (UP) didirikan pada 1 Februari 2016 sebagai bentuk tanggung jawab sosial PT Pertamina (Persero) di bidang pendidikan. Perguruan Tinggi Swasta ini diresmikan oleh Menteri R set, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, Menteri Badan Umum Milik Negara, dan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral pada 11 Februari 2016. Universitas Pertamina adalah perguruan tinggi di ndonesia yang kurikulumnya dibuat khusus berbasis industri energi.