Jakarta, MinergyNews– PT Elnusa Tbk (ELNUSA, IDX: ELSA) melalui anak usahanya, PT Sigma Cipta Utama (SCU) yang bergerak dibidang bisnis data manajemen dan solusi ICT (Information, Communication, and Technology) turut berperan dalam program identifikasi dan monitoring pergerakan hiu paus di Taman Nasional Teluk Cenderawasih (TNTC), Kabupaten Nabire, Papua Tengah. Dalam program ini, SCU merupakan mitra pelaksana yang diberikan kepercayaan oleh Pertamina Foundation di mana proyek tersebut adalah salah satu program kolaborasi CSR PT Pertamina Internasional Shipping bersama PT Pertamina (Persero) melalui Pertamina Foundation, sebagai dukungan Pertamina terhadap konservasi hewan laut yang dilindungi.
Dikenal sebagai satwa raksasa pengembara samudera, hiu paus (Rhincodon Typus) keberadaannya terancam di lautan Indonesia, berdasarkan Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Nomor 19/Kepmen-KP/2013, menetapkan hiu paus sebagai satwa yang dilindungi dari berbagai aktivitas ekstraktif. Di Indonesia, hiu paus tersebar di beberapa wilayah perairan diantaranya Teluk Gorontalo, Banggai Kepulauan, Probolinggo, Teluk Saleh, Talisayan, Kaimana dan Teluk Cenderawasih. Di TNTC sebanyak 7 individu hiu paus baru telah terdata dari hasil monitoring yang dilakukan oleh Whale Shark Center (WSC) Kwatisore yang dikelola sejak November 2023 oleh Pertamina International Shipping (PIS) dan Balai Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih (BBTNTC) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK)
Hiu bertubuh totol ini memiliki peranan yang sangat penting dalam ekosistem dan ekologi laut. Ukurannya yang besar dan sifatnya yang cenderung ramah terhadap manusia seringkali menjadi ancaman bagi vertebrata laut itu sendiri. Hiu paus seringkali ditemukan dalam keadaan terluka akibat menabrak bagang ikan, menabrak badan perahu bahkan terkena baling-baling perahu nelayan maupun wisatawan, dan tidak jarang tersangkut jaring-jaring nelayan. Melihat kondisi tersebut, diperlukan upaya mitigasi untuk mengurangi kasus kematian hiu paus, salah satunya melalui pemasangan alat pelacak pada sirip hiu paus (Tagging) untuk merekam dan mengolah data perilaku hiu paus.
SCU dalam hal ini memiliki kompetensi layanan ICT mendapat kepercayaan dari Pertamina Foundation untuk melakukan proses pemasangan alat tagging pada sirip hiu paus, alat tagging tersebut dilengkapi antena yang dapat mengirim sinyal dan data ke satelit sehingga pergerakan hiu paus dapat dipantau melalui sistem satelit. Hasil data monitoring pergerakan hiu paus ini akan digunakan oleh PIS untuk mempelajari jalur migrasi hiu paus di area perairan Papua dan menyesuaikan rute pelayaran kapal PIS agar tidak menganggu jalur hiu paus.
Direktur Utama Elnusa Bachtiar Soeria Atmadja menjelaskan, “Kami bersemangat dapat berkontribusi dalam program pelestarian hiu paus di Taman Nasional Teluk Cenderawasih melalui teknologi tagging yang kami miliki. Ini merupakan langkah konkret kami dalam mendukung upaya konservasi dan pelestarian lingkungan laut. Kerja sama ini tidak hanya menunjukkan komitmen kami terhadap tanggung jawab sosial perusahaan, tetapi juga membuktikan kemampuan kami dalam menghadirkan solusi teknologi yang bermanfaat bagi keberlanjutan ekosistem laut Indonesia,” kata Bachtiar.
Sementara itu, Direktur SCU Adi Yatama Adi Guna, menyampaikan “Proyek tagging whale shark ini menjadi kebanggaan tersendiri bagi SCU, bahwa kompetensi dibidang ICT yang mumpuni telah kembali diimplementasikan, sehingga diberikan kepercayaan oleh Pertamina Foundation untuk melaksanakan proses tagging ke 3 ekor hiu paus di TNTC. Ini menunjukkan bahwa kami memiliki peranan penting dalam Mendukung upaya Pertamina mewujudkan tujuan SDGs (Suistainable Development Goals) Poin 14 Life Bellow Water. Semoga ke depannya SCU terus dilibatkan dan berkontribusi dalam proyek strategis Pertamina Group dalam hal keberlanjutan lingkungan maupun bisnis lainnya,” tutup Adi.