Jakarta, MinergyNews– Pemerintah mempertahankan program yang manfaatnya langsung dinikmati masyarakat dan lebih ramah lingkungan seperti Program Konversi Bahan Bakar Minyak (BBM) ke Bahan Bakar Gas (BBG). Bertempat di Auditorium Migas, Gedung Ibnu Sutowo, Senin (27/6), dilaksanakan Penandatanganan Perjanjian Konversi BBM ke BBG untuk Nelayan Sasaran dan Petani Sasaran Tahun Anggaran 2023. Pada tahun ini akan dibagikan 52.000 paket konversi, terdiri dari 13.000 paket untuk nelayan dan 39.000 paket untuk petani.
Kegiatan Pendistribusian Paket Konversi BBM ke BBG untuk Nelayan Sasaran dan Petani Sasaran dilaksanakan oleh Pertamina berdasarkan Penugasan oleh Menteri ESDM. Penugasan kepada Pertamina tersebut dilaksanakan melalui Pertamina Patra Niaga selaku anak perusahaan. Penandatanganan kegiatan Pendistribusian Paket Konversi BBM ke BBG untuk Nelayan Sasaran dan Petani Sasaran dilaksanakan oleh PPK, Pertamina dan Pertamina Patra Niaga.
Penandatangan surat perjanjian dilakukan oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Konversi BBM ke BBG untuk Nelayan Sasaran Akhmad Rading dan untuk Petani Sasaran Safri Yanto, dengan Vice President Government Assignment PT. Pertamina (Persero) Ryrien Marisa dan Direktur Pemasaran Regional PT Pertamina Patra Niaga Mars Ega Legowo Putra. Penandatanganan disaksikan oleh Direktur Jenderal Migas Tutuka Ariadji, Direktur Perencanaan dan Pembangunan Infrastruktur Migas Laode Sulaeman, Pjs. Senior Vice President Government Program Management Eko Ricky dan VP Retail Sales LPG PT. Pertamina Patra Niaga Putu Adrianto.
Kementerian ESDM cq. Ditjen Migas telah melaksanakan Program Konversi BBM ke BBG untuk Nelayan Sasaran sejak tahun 2016 dan untuk Petani Sasaran sejak tahun 2019. Sampai dengan tahun 2022, sudah 115.859 paket konkit nelayan dan 44.448 paket konkit petani yang telah didistribusikan oleh Ditjen Migas melalui penugasan kepada PT Pertamina (Persero) sesuai dengan kriteria dan ketentuan yang berlaku.
Program Konversi BBM ke BBG Tahun 2023 ini, untuk Nelayan Sasaran sebanyak 13.000 paket yang akan didistribusikan dan dibagikan di 48 Kab/Kota dan untuk Petani Sasaran sebanyak 39.000 paket di 69 Kab/Kota.
Direktur Perencanaan dan Pembangunan Infrastruktur Laode Sulaeman dalam laporannya mengatakan, Ditjen Migas telag membahas timeline secara rinci dengan PT. Pertamina (Persero) dan PT. Pertamina Patra Niaga. “Diharapkan pada bulan Oktober 2023 seluruh pendistribusian telah selesai dilaksanakan,” tambahnya.
Dalam sambutannya, Direktur Jenderal Migas Tutuka Ariadji, mengungkapkan, Program Konversi BBM ke BBG untuk Nelayan dan Petani ini sangat manfaatnya karena efisien tau lebih murah dibandingkan menggunakan BBM.
“Kalau saya dengar langsung dari petani dan nelayan, biaya operasional sangat boros kalau dengan BBM. Sebaliknya dengan konkit sangat irit, jadi pasti membantu sekali . Apalagi ada LPG subsidi. Jadi kami merasakannya memang sangat berguna bagi masyarakat karena itu kami tetap pertahankan dan kita seleksi terus siapa yang berhak mendapatkannya. Kita juga harus terus memastikan bahwa yang mendapatkan itu benar-benar berhak mendapatkannya,” ungkap Tutuka.
Lebih lanjut Tutuka menyampaikan, tantangan yang dihadapi setelah penandatanganan perjanjian ini adalah pendistribusiannya di lapangan, terutama ke daera-daerah pelosok. “Pengiriman ke daerah tidak mudah dan kemudian harus pasti kepada orang yang berhak menerima itu. Untuk itu saya harapkan agar setelah penandatanganan ini dapat segera ditindaklanjuti,” tukas Tutuka.
Sementara mewakili PT. Pertamina (Persero) dan PT. Pertamina Patra Niaga, Direktur Pemasaran Regional PT. Pertamina Patra Niaga, Mars Ega Legowo Putra menegaskan bahwa pihaknya selaku Badan Usaha Milik Pemerintah siap melaksanakan tugas tersebut. “Program ini manfaatnya untuk masyarakat sangat besar. Kami akan menjalankan ini sebaik-baiknya dengan penuh amanah,” tegasnya.
Program Konversi BBM ke BBG untuk Nelayan dan Petani Sasaran merupakan upaya melakukan diversifikasi energi sebagai pilihan-pilihan yang dapat disediakan kepada masyarakat pengguna energi, khususnya para petani dan nelayan.
Keuntungan dari bahan bakar LPG seperti emisi bahan bakar gas yang rendah akan membuat penurunan tingkat pencemaran lingkungan secara signifikan. Konversi BBM ke BBG melalui LPG 3 Kg menjadi bentuk perlindungan lingkungan untuk generasi anak-cucu kita yang akan datang. Konversi BBM ke BBG menjadi bentuk investasi jangka panjang untuk masa depan bangsa.