Jakarta, MinergyNews– Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menyatakan bahwa, akan ada sekitar 7 (tujuh) lapangan migas yang mulai berproduksi, dan berkontribusi cukup signifikan pada produksi migas nasional.
Hal tersebut seperti yang dikemukakan oleh Kepala Divisi Humas SKK Migas, Taslim Z Yunus kepada wartawan di Jakarta.
Taslim menjelaskan, yang terbesar adalah Lapangan Jangkrik, Blok Muara Bakau, di Selat Makassar. Lapangan yang dioperasikan oleh Eni Indonesia ini mulai mengalirkan gas sebesar 450 MMSCFD pada Juli 2017.
“Tahun 2017 yang besar itu Lapangan Jangkrik, akan produksi bulan Juli 2017. Ada 450 MMSCFD, kira-kira setara dengan 1 train LNG Bontang. Gasnya akan masuk ke kilang LNG Bontang,” ujarnya.
Selain itu, tambahnya, di Sumatera Selatan, Pertamina EP Asset 2 mendapatkan ladang gas baru di Musi Timur yang akan mulai memproduksi sebesar 150 MMSCFD pada bulan ini. “Pertamina EP di Musi Timur akan Onstream Februari 2017,” cetusnya.
Sementara itu, lanjutnya, untuk gas Lapangan BD di Selat Madura yang dikelola CNOOC mulai onstream pada Februari atau Maret 2017. Lapangan BD juga akan menghasilkan minyak sebesar 6.600 barel per hari (bph). “Madura BD punya CNOOC ada gas 110 MMSCFD. Minyak 6.600 bph. Diharapkan Februari-Maret 2017,” tutuenya.
Taslim mengungkapkan, Lapangan Sumpal Comression di Blok Grissik yang dioperasikan ConocoPhilips akan mulai mengalirkan gas sebanyak 310 MMSCFD.
Untuk Blok West Madura Offshore (WMO) yang dioperasikan Pertamina Hulu Energi (PHE) WMO, Taslim menuturkan, Lapangan CPP 2 dijadwalkan mulai memproduksi 12.600 bph minyak dan gas 30 MMSCFD pada Maret 2017.
“Lapangan lain yang mulai memproduksi minyak dalam jumlah cukup signifikan tahun ini adalah Paku Gajah di Sumatera Selatan, operatornya Pertamina EP. Lapangan Paku Gajah juga memproduksi gas sebanyak 35 MMSCFD,” katanya.
Dari Blok Rokan yang dikelola PT Chevron Pacific Indonesia, akan ada tambahan produksi minyak sebesar 9.000 bph dari Lapangan Petapahan. “Chevron dari Lapangan Petapahan Waterflood Facility Upgrade ada produksi minyak 9.000 bph. Mulai produksi September 2017,” pungkasnya. (us)