Jakarta, MinergyNews– Terkait dengan rencana pencabutan subsidi listrik untuk golongan 900 volt ampere (VA) yang masuk kategori rumah tangga mampu (RTM), Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jarman menjelaskan, pencabutan ini sangat penting karena mampu menghemat dana subsidi APBN hingga Rp 20 triliun.
Sebagai informasi, Pemerintah akan melakukan pencabutan subsidi listrik kepada 18,8 juta pelanggan listrik 900 VA mulai 1 Januari 2017. Pencabutan subsidi kepada 18,8 juta pelanggan listrik 900 VA akan dilakukan secara bertahap.
Dengan adanya pencabutan subsidi, Jarman mengungkapkan, maka akan menghemat Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) hingga Rp 20 triliun. Dana tersebut nantinya akan digunakan untuk pembangunan infrastruktur di berbagai daerah di Indonesia.
“”Ini ada sekitar Rp 20 triliun saving untuk 2017. Ini akan digunakan untuk mendukung infrastruktur kelistrikan untuk daerah remote,” ujarnya di Jakarta.
Menurut Jarman, hingga September 2016 jumlah rumah tangga yang sudah teraliri listrik mencapai 89,8%. Dengan demikian masih ada 10,2% atau sekitar 9 juta rumah tangga yang belum teraliri listrik.
“Data September 2016 yang sudah berlistrik 89,8%, ini masih ada 10,2% atau 9 juta rumah tangga yang belum berlistrik,” katanya.
Nantinya, Menurut Jarman, dana ini akan dialokasikan untuk meningkatkan rasio elektrifikasi di daerah-daerah terpencil. Meski begitu, pemerintah akan mencabut subsidi ini secara perlahan. Tujuannya, agar masyarakat bisa menyesuaikan tarif yang baru.
“Ini akan digunakan untuk mendukung infrastruktur kelistrikan untuk daerah remote. Data September 2016 yang sudah berlistrik 89,8 persen, ini masih ada 10,2 persen atau 9 juta rumah tangga yang belum berlistrik. Supaya mereka bisa mendapat listrik seperti yang lain,” pungkasnya.