Jakarta, MinergyNews– Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas, Hudi Suryodipuro mengungkapkan, proyek pengembangan offshore lapangan minyak Ande Ande Lumut (AAL) di Wilayah Kerja Northwest Natuna sangat strategis bagi upaya mendorong ketahanan energi nasional.
“Lapangan ini akan menghasilkan minyak dalam jumlah yang signifikan yaitu 20.000 barel minyak per hari sebagai langkah nyata SKK Migas dan PENN dalam mendorong peningkatan produksi minyak,” ujar Hudi.
Sebagai informasi, proyek fasilitas produksi lapangan AAL pada tahap awal meliputi Central Production Platform (CPP) dan pengadaan sewa Floating, Storage, and Offloading (FSO). Fasiltas CPP ini akan mencakup topside yang memiliki berat operasional sekitar 4.200 ton yang ditempatkan di atas jaket seberat 2.400 ton (dry lift weight) pada kedalaman air 75 meter di perairan laut Natuna Barat. Sementara FSO akan memiliki kapasitas penyimpanan sekitar 600.000 barel minyak mentah untuk menampung seluruh produksi, serta dihubungkan dengan CPP melalui sebuah Personnel Transfer Bridge (PTB).
Penemuan di lapangan AAL terjadi menyusul pemboran eksplorasi empat sumur. Sumur pertama AAL-1X dibor tahun 2000, diikuti sumur AAL-2X dan AAL-3X tahun 2006, serta 1 sumur appraisal AAL-4X dibor tahun 2016.
Dari hasil Drill Steam Tests (DST), didapatkan 1.220 BOPD minyak dengan 15° API di lapisan K sand dan 800 BOPD dengan 12° API di lapisan G sand. Lapangan minyak AAL memiliki perkiraan volume in place 214 MMSTB (K and G2 sand) dan diperkirakan dapat memproduksi minyak sebesar 42,7 MMSTB.