Jakarta, MinergyNews– Tiga ruang kerja milik Komisaris Utama Tanri Abeng, Wakil Komisaris Utama Arcandra Tahar dan Deputi BUMN Edwin, pada hari ini, Rabu (1/3) disegel oleh serikat pekerja PT Pertamina (Persero). Hal itu dilakukan karena komisaris adalah salah satu yang harus bertanggung jawab atas dicopotnya dua pimpinan di Pertamina.
Menurut Dewan Penasehat Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu (FSPPB), Ugan Gandar, yang mengusulkan posisi wadirut adalah komisaris dan semua ditandatangani komisaris kemudian disetujuin oleh menteri BUMN.
“Dibentuknya posisi wadirut, dengan alasan bahwa untuk meningkatkan kinerja profesinalisme dan ttek bengek lainnya. Alasan yang saya kira klasik dan hanya pembodohan karena 4 bulan berikutnya ternyata memang terjadi benturan luar biasa antara dirut dan wadirut ini sebuah skenelario yang luar biasa,” ujarnya saat di temui setelah penyegalan.
Ugan mengungkapkan, pihaknya mendapat informasi bahwa posisi wadirut saat ini telah dibatalkan, dan disinyalir pembentukan posisi wadirut melalui konsultan. “Tolong dicari tahu konsultan siapa yang berikan masukan ke komisaris sehingga ada posisi wadirut. Itu menggunakan konsultan dan tidak murah,” tuturnya.
Selama ini, tambahnya, posisi wadirut memang tidak ada manfaatnya dengan begitu melihat posisi wadirut dengan job yang lebih tugas lebih besar menjadi pertanyaan bagi serikat pekerja. “Kenapa wadirut selevel dengan direktur hulu. Pasalnya direktur diambil dari beberapa direktorat. Antisipasi kami ternyata benar ternyata adalah dibenturkan sehingga ada alasan mencopot dirut kami,” katanya.
Untuk itu, lanjutnya, mereka harus bertemu dengan kami apakah itu komut apakah wakil komut yang skrg menjadi wakil menteri esdm atau kami akan lakukan aksi lebih besar lagi.
Ugan mengatakan, deputi bumn pak edwin adalah orang yang paling bertanggung jawab yang memonitor semua kerja pertamina. “Beliau sangat paham. Sebelum komut ada di sini edwin sudah disini. Edwin yang bertanggung jawab terhadap kinerja ini,” ujarnya.
Oleh karena itu, lanjutnya, mereka harus ketemu dengan kami. “Terserah kalau mau lebih cepat ketemu dengan kami menyampaikan alasan pencopotan dan bisa dipertanggung jawabkan kalau perlu kita bongkar konsultannya siapa ada apa ini,” katanya.
Namun, “Kalau masih masuk silahkan aja nggak apa apa nanti kita kunci dari luar kita segel. Sudah ada gembok. Lebih bagus mereka ketemu kami di kemudian clearkan dengan kami mengapa menghancurkan kami. Karena waktu itu posisi direktur pengolahan sedang hebat hebatnya dan mendapat penghargaan dari seorang presiden. Jokowi baru saja berikan penghargaan pada dirut dan wadirut. Tapi hanya beberapa hitungan dicopot ada apa ini. Saya sedang pikirkan apa yang akan kita lakukan,” pungkasnya. (us)