Jakarta, MinergyNews– PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) akan segera membeli perjanjian jual beli (Power Purchase Agreement / PPA) sembilan proyek pembangkit EBT dengan kapasitas total sekitar 640,65 Megawatt (MW).
Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Rida Mulyana, dari kesembilan proyek pembangkit EBT tersebut tujuh dierah adalah Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTM). Sementara sisanya masing-masing adalah Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTPB) dan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA).
“Ini menunjukkan investasi di sektor EBT makin menarik,” ujarnya di Jakarta.
Total investasi untuk kesembilan ini cukup besar. Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Andy Noorsaman Someng mengatakan investasi yang dibutuhkan mencapai Rp20.413 triliun. Pembangkit listrik EBT ini dapat melakukan Commercial Operation Date (COD) dalam waktu dekat.
“Paling Lama COD tahun 2020, di Cikaso Kincang akhir tahun ini Tanjungtirta tahun depan Di 2019 Cibanteng, Bakal Semarak Bone Bolango dan Koko Babak,” kata Andy.
Pada kesempatan tersebut, Direktur Perencanaan Korporat PT PLN Nicke Widyawati, menyatakan, bisa melakukan PPA pada bulan bulan ini. Ia menambahkan, status PPA saat ini sedang dalam proses persetujuan dari Menteri ESDM Ignasius Jonan mengenai harga.
Berikut sembilan lokasi pembangkit listrik yang akan dibangun:
- PLTA Poso Peaker, Sulawesi Tengah. Kapasitas 515 MW. Total investasi Rp 11,12 triliun.
- PLTP Rantau Dadap, Sumatera Selatan. Kapasitas 86 MW. Investasi Rp 8,2 triliun.
- PLTM Bakal Semarak, Sumatera Utara. Kapasitas 5 MW. Investasi Rp 125,64 miliar.
- PLTM Cibanteng, Jawa Barat. Kapasitas 4,2 MW. Investasi Rp 71,4 miliar.
- PLTM Cikaso 3, Jawa Barat. Kapasitas 9,9 MW. Rp 182,21 miliar
- PLTM Tanjungtirta, Jawa Tengah. Kapasitas 8 MW. Investasi Rp 201,6 miliar.
- PLTM Kincang1, Jawa Tengah. Kapasitas 0,35 MW. Investasi Rp 9,14 miliar.
- PLTM Bone Bolango, Gorontalo. Kapasitas 9,9 MW. Investasi Rp 416,47 miliar.
- PLTM Koko Babak, Lombok. Kapasitas 2,3 MW. Investasi Rp 86,79 miliar