Jakarta, MinergyNews– Melestarikan dan mewariskan suatu tradisi merupakan kewajiban setiap generasi yang harus tetap dipertahankan agar tetap menjadi budaya dan tidak hilang karena pengaruh globalisasi dan modernisasi. Salah satu tradisi yang kerap dilaksanakan menjelang Bulan Ramadhan yakni Tradisi Munggahan, tradisi asal suku Sunda yang awalnya dilakukan pada masyarakat perdesaan, sebagai perwujudan syukur atas datangnya bulan suci Ramadhan.
Hal tersebut diungkapkan Sekretaris Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ego Syahrial pada munggahan hari ini (15/5) di Kantor Kementerian ESDM Jakarta. “Pegawai di lingkungan Sekretaris Jenderal ESDM ini tak pernah absen mengadakan tradisi Munggahan setiap tahunnya. Selain sebagai ucapan syukur, tradisi ini juga dilakukan sebagai ajang silaturahmi ratusan pegawai di lingkungan Kementerian ESDM,” ujar Ego Syahrial saat membuka acara Munggahan kali ini.
Dalam sambutannya, Ego menjelaskan bahwa dengan datangnya bulan Suci Ramadhan diharapkan semua pegawai mampu mengambil hikmah dan memberi banyak kebaikan kepada sesamanya. Diharapkan juga, Bulan Ramadhan dapat meningkatkan produktifitas pegawai karena dengan kerja yang didasari dengan keikhlasan di Bulan Ramadhan akan diganjar pahala berkali-kali lipat.
“Kita sucikan hati kita, luruskan niat segala amal perbuatan kita untuk pengabdian kepada-Nya. Dan semoga bisa meningkatkan prestasi kerja yang hakekatnya meningkatkan prestasi ibadah kita,” lanjut Ego.
Diakhir sambutannya, Ego menjelaskan, pada acara Munggahan diisi dengan doa bersama dan ceramah agama yang dipimpin ustadz Mazlam Salim. Pegawai juga diajak bersalam-salaman saling memaafkan dengan pegawai lainnya.
“Dalam dunia kerja pasti ada saja kekhilafan dosa yang telah dilakukan. Untuk itu, dengan adanya acara ini, mudah-mudahan seluruh dosa itu dapat luntur, sehingga dapat menjalankan ibadah selama Ramadhan nanti dengan khusyuk,” tutupnya.
