Jakarta, MinergyNews– Sebagai wujud kepedulian Pertamina terhadap masyarakat Kampung Laut khususnya Desa Klaces dan guna meningkatkan keterampilan masyarakat sekitar dengan harapan mampu menurunkan angka pengangguran. Maka RU IV Cilacap bekerja sama dengan Kecamatan Kampung Laut menginisiasi program Corporate Social Responsibility (CSR) pemberdayaan kelompok sanggar batik Desa Klaces yang dijalankan secara berkelanjutan. Launching program pemberdayaan batik dilakukan oleh Camat Kampung Laut Nurindra didampingi Erafini Darma mewakili RU IV Cilacap.
Secara khusus kegiatan pelatihan ini mendatangkan narasumber dari Balai Besar Batik Yogyakarta serta menyediakan bahan dan peralatan yang dibutuhkan seperti kain, pewarna, canting, wajan, timbangan, dan peralatan lainnya untuk mendukung pembuatan batik.
Adapun program yang dijalankan pada tahun pertama berupa pelatihan teknik pembuatan pola, menggambar lukisan batik, teknik pewarnaan dan modifikasi motif batik untuk membentuk ciri khas dan memberikan nilai tambah atas batik yang akan diproduksi. Kegiatan pelatihan berlangsung selama 3 hari, pada 8-10 Februari 2017 dan diikuti 20 anggota Sanggar Batik Desa Klaces Kampung Laut.
Berkembangnya industri batik di Indonesia memberikan ruang positif bagi masyarakat di daerah dalam mengembangkan nilai-nilai kreativitas khasanah budaya masyarakat setempat untuk dituangkan dalam pengembangan corak sehingga mampu memperkaya jenis dan ragam pada industri batik.
“Hal ini merupakan salah satu upaya RU IV bersama masyarakat kelompok sanggar batik Desa Klaces untuk memperkenalkan nama dan budaya Kampung Laut melalui karya batik, mengingat kawasan tersebut merupakan daerah yang terisolir namun mampu berkarya,” ujar Erafini seperti yang dilansir situs resmi Pertamina.
Ke depannya, Erafini berharap program pemberdayaan batik ini tidak hanya berhenti sampai disini saja karena perlu adanya evaluasi dan pematangan kelompok agar tidak hanya segelintir masyarakat saja yang dapat merasakan nilai tambah dari program pemberdayaan batik ini.
“Kami terus berupaya untuk mengembangkan pola pewarnaan batik alami menggunakan tanaman mangrove, mengingat mangrove merupakan salah satu tanaman yang banyak ditemui di lokasi tersebut. Dengan penciptaan motif khas Kampung Laut dan teknik pewarnaan alami menggunakan tanaman setempat akan memberikan ciri tersendiri bagi batik Kampung Laut,” tambah Erafini.
Hal ini diupayakan Pertamina bersama pemerintah setempat dan masyarakat yang tergabung dalam kelompok sanggar batik. (us)