Jakarta, MinergyNews– Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Geologi, Rida Mulyana mengatakan, rekomendasi Wilayah Ijin Usaha Pertambangan (WIUP) batubara telah mencapai 36 persen dari 11 rekomendasi di Indonesia.
“Akan terus ditingkatkan sehingga 11 rekomendasi akan dapat tercapai pada saatnya (akhir 2017),” ujarnya.
Rida menjelaskan, Pada tahun 2017 ini Badan Geologi juga tengah melanjutkan pemenuhan kebutuhan air bersih dengan mentargetkan pengeboran 250 sumur bor pada tahun 2017 untuk masyarakat daerah sulit air.
“Sebanyak 250 titik ini telah dilelangkan seluruhnya, target pengerjaannya hingga semester I sudah mencapai 47,8 persen. Hingga semester I/2017 ini, total pengerjaan seluruh sumur bor oleh Badan Geologi sejak 2005 adalah 1.545 sumur bor dengan kapasitas 97 juta m3/tahun yang dapat melayani sekitar 4,4 juta jiwa,” lanjut Rida.
Salah satu yang menjadi kendala di lapangan antara lain masih terbatasnya penyedia pengeboran di Indonesia. “Kendala yang kedua, resiko menemukan sumur bor masih tinggi. Tantangan selanjutnya, kadang-kadang kita juga masih sulit dalam mengurusi lahan dan belum lagi dalam mendirikan bangunan (untuk pompa, genset, dll),” lanjutnya.
Terkait mitigasi kebencanaan geologi, aplikasi MAGMA (Multiplatform Application for Geohazard Mitigation and Assesment) juga menjadi pencapaian dan kebanggaan Kementerian ESDM karena berhasil masuk Top 40 Inovasi Pelayanan Publik Tingkat Nasional yang telah diakui dunia internasional.
“Dengan aplikasi ini mitigasi kebencanaan geologi dapat dideteksi sedini mungkin, sehingga dapat dimanfaatkan untuk penerbangan, BMKG, dan juga lembaga lainnya,” pungkasnya.