Reformasi Aturan Migas Indonesia Mendapat Apresiasi Investor

Jakarta, MinergyNews–  Dalam kunjungan kerjanya ke Amerika Serikat (AS), Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arcandra Tahar bertemu dengan jajaran pimpinan perusahaan minyak dan gas bumi (migas) di Negeri Paman Sam, diantaranya Chevron, British Petroleum (BP) North America, dan Murphy Oil Corporation.

Kunjungan Arcandra ke sejumlah perusahaan minyak di AS ini merupakan tindak lanjut dari upaya pemerintah Indonesia menggandeng perusahaan Internasional untuk meningkatkan investasi di sektor migas nasional, khususnya untuk penawaran 26 blok wilayah kerja baru yang ditawarkan tahun 2018 ini.

Pada kunjungan ke kantor Murphy Oil Corporation di Houston, Texas, Rabu (7/3), Arcandra memaparkan kebijakan Pemerintah Indonesia dalam mereformasi aturan investasi dan menerapkan sistem bagi hasil hulu migas Gross Split. Hadir dalam pertemuan tersebut CEO Murphy, Roger Jenkins, Executive Vice President, Gene Coleman dan Senior Busines Development Manager Murphy Exploration & Production, Co., Walt Hamilton.

Arcandra menuturkan, reformasi aturan migas ini mendapat sambutan positif dari Murphy. “Bahkan, CEO Murphy, Roger Jenkins mengaku terkejut dengan fiscal regime baru (PSC Gross Split) yang kini diterapkan di Indonesia,” cerita Arcandra.

Jenkins juga menyampaikan apresiasi terhadap pemerintah Indonesia yang telah melakukan reformasi peraturan yang atraktif bagi investor. “Mereka (Murphy) juga mengakui penghapusan peraturan-peraturan di Kementerian ESDM juga menjadikan Indonesia friendly bagi investor asing,” ungkap Arcandra.

Murphy Oil Co. sebelumnya memutuskan keluar dari Indonesia pada tahun 2015 karena kegiatan eksplorasinya yang kurang berhasil. Namun, dengan sistem PSC Gross Split ini, Roger Jenkins menyatakan akan mereview kembali portfolio yang ada di perusahaan terkait investasi mereka, termasuk penawaran 26 wilayah kerja yang baru saja dibuka di Indonesia.

Murphy Oil Company adalah perusahaan eksplorasi dan produksi minyak dan gas bumi yang mempunyai aset offshore dan onshore di AS, Canada dan Malaysia. Pertamina mempunyai saham sebesar 30% untuk aset Murphy yang ada di Malaysia. Saat ini Murphy mempunyai cadangan terbukti sebesar 685 MMBOE dan produksi sebesar 176 MBOEPD.




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *