Jakarta, MinergyNews– PT Elnusa Tbk (Elnusa), perusahaan terkemuka penyedia jasa energi, berhasil melalui tengah tahun 2019 dengan capaian yang memuaskan. Pendapatan usaha meningkat 29% dari Rp2,9 triliun pada semester I-2018 menjadi Rp3,8 triliun pada semester ini. Laba bersih naik 21% dari Rp128 miliar menjadi Rp155 miliar. Hasil semester ini merupakan buah kerja terbaik ditengah bayang volatilitas harga minyak yang sempat mengalami penurunan curam pada penghujung 2018.
Direktur Keuangan Elnusa, Hery Setiawan mengemukakan bahwa, “Volatilitas harga minyak dunia terus membayangi kinerja. Namun dengan fokus pada strategi diversifikasi portofolio, kami berhasil mengokohkan kinerja semester ini. Kenaikan pendapatan usaha yang berhasil kami capai, merupakan hasil perbaikan kinerja semua segmen yang ada. Pendapatan usaha jasa hulu migas naik 46% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, jasa penunjang naik 36%, serta jasa distribusi & logistik energi naik 21%.”
Pada segmen jasa hulu migas, meningkatnya aktivitas survei seismik mendongkrak pertumbuhan pendapatan usaha. Hingga tengah tahun, Elnusa telah mengerjakan enam survei baik darat, zona transisi maupun laut. Salah satu pekerjaan yang mendapatkan apresiasi baik adalah survei seismik 2D di Perairan Semenanjung Indocina, Vietnam. Peningkatan aktivitas ini terutama survei seismik laut, menjadi salah satu pendongkrak pula pada peningkatan pendapatan usaha jasa penunjang.
Pada segmen lainnya yaitu jasa distribusi & logistik energi, peningkatan kinerja disebabkan oleh naiknya volume thruput. Kenaikan terjadi pada unit jasa transportasi BBM, manajemen depo maupun bisnis perdagangan BBM industri marine.
“Secara kontribusi, perolehan pendapatan tengah tahun ini masih didominasi oleh segmen jasa distribusi & logistik energi sebesar 51%. Jasa hulu migas menyumbang 42% dan sisanya oleh jasa penunjang,” tambah Hery.
Dari sisi profitabilitas, Elnusa berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp155 miliar pada tengah tahun. Laba ini dikontribusikan oleh jasa distribusi & logistik 77%, jasa hulu migas 21%, dan sisanya oleh jasa penunjang.
“Kenaikan laba bersih sebesar 21% ditengah volatilitas harga minyak membuktikan bahwa Elnusa semakin dewasa dalam menapaki bisnis jasa migas. Kami optimis dengan penjajakan peluang bisnis baru akan membawa Elnusa menutup akhir tahun dengan pencapaian pendapatan usaha sesuai target perusahaan,” lanjut Hery.
Elnusa tengah menjajaki berbagai peluang baru dari berbagai segmen. Pada jasa hulu migas beberapa peluang yang dijajaki antara lain pengembangan pasar baru di luar negeri, peluang signature bonus eksplorasi & multiclient seismic, serta bisnis operation & maintenance refinery. Pada jasa distribusi dan logistik energi, Elnusa memulai bisnis infrastruktur dengan revitalisasi maupun pembangunan terminal BBM, serta menggenjot bisnis chemical untuk enhanced oil recovery. Selain itu, bisnis pendukung dengan memanfaatkan internet of things juga mulai dikembangkan.
“Hingga saat ini, Elnusa telah merealisasikan beberapa peluang bisnis baru. Diantaranya adalah penjajakan jasa operation & maintenace kilang di beberapa proyek, bisnis infrastruktur dengan revitalisasi maupun pembangunan terminal BBM, serta memulai jasa chemical untuk mendukung EOR.” Pungkas Hery.