Proyek Migas 2021 Sudah Capai 58,3 Persen

Jakarta, MinergyNews– Hingga akhir Juni 2021, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) bersama Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) telah berhasil menyelesaikan tujuh proyek hulu migas dari target 12 proyek di tahun 2021. Keberhasilan ini diharapkan dapat menekan laju penurunan produksi alamiah yang terjadi di lapangan migas.

Deputi Operasi SKK Migas, Julius Wiratno, menjelaskan ketujuh proyek hulu migas yang sudah onstream itu adalah EPF Belato2 Seleraya Merangin Dua, EOR Jirak Pertamina EP, KLD PHE ONWJ, Gas Supply to RU-V Pertamina Hulu Mahakam, West Pangkah Saka Indonesia Pangkah Ltd, Merakes Eni East Sepinggan, dan North Area Jindi South Jambi Block B.

“Kegiatan-kegiatan yang dilakukan itu telah berhasil menyelesaikan 58,3 persen dari target. Kami optimis seluruh proyek hulu migas yang ditargetkan di tahun 2021 dapat diselesaikan semuanya karena lima proyek lainnya sedang dalam proses dan masih sesuai dengan perencanaan,” kata Deputi Operasi SKK Migas, Julius Wiratno, Selasa (29/6).

Lebih lanjut, dia menyampaikan bahwa investasi pada ketujuh proyek tersebut mencapai US$ 1,457 miliar (setara Rp 21,12 triliun). Dari ketujuh proyek migas itu, ada tambahan produksi minyak sebesar 9.850 Barrel Oil Per Day (BOPD) dan gas sebesar 474,5 Million Standard Cubic Feet per Day (MMSCFD).

Di tengah situasi perekonomian yang belum pulih karena pandemi Covid-19, realisasi proyek proyek hulu migas ini memberikan sumbangsih nyata untuk menciptakan lapangan kerja baru dan mendukung bergeraknya perekonomian di daerah. Tidak hanya itu, pelaksanaan proyek migas tersebut juga turut mendukung perusahaan nasional dan daerah untuk dapat terus mempertahankan kelangsungan bisnisnya.

Seiring kembali meningkatnya kasus dan adanya pengetatan kebijakan pemerintah untuk menerapkan usaha pencegahan pandemi Covid-19, kegiatan usaha hulu migas juga telah melakukan langkah-langkah antisipasi agar kegiatan tetap mencapai target.

“Sejak masuk kuartal II, laju pertambahan kasus konfirmasi Covid-19 di hulu migas justru cenderung melandai dibandingkan akhir tahun 2020 hingga kuartal pertama 2021. Namun demikian tetap ada kenaikan risiko akibat interaksi sosial saat masa lebaran yang harus juga diantisipasi,” ujar Julius.

Salah satu usaha antisipasi yang dilakukan adalah percepatan program vaksinasi yang dilakukan sejalan dengan program pemerintah. Seiring berjalannya program vaksinasi bagi pekerja hulu migas, SKK Migas berharap dapat menjaga kasus terkonfirmasi Covid-19 tetap terkendali di hulu migas.

“SKK Migas juga terus menerus berkoordinasi dengan KKKS untuk memastikan protokol kesehatan telah diterapkan sebaik-baiknya agar tidak sampai terjadi stop produksi karena meningkatnya kasus Covid-19,” tegasnya.

Menurut Julius, pergerakan orang dan barang perlu diantisipasi guna memastikan ketersediaan barang atau jasa pendukung kegiatan operasi produksi di lapangan sesuai tata waktu. Untuk menjaga mobilitas barang dan pekerja hulu migas berjalan dengan lancar, SKK Migas terus berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait agar kegiatan operasi pproduksi tetap berjalan normal.

“Meskipun tantangan kembali meningkat seiring bertambahnya kasus Covid-19 di berbagai daerah, SKK Migas bersama KKKS sedang mengupayakan akselerasi proyek yang dijadwalkan di tahun 2022. Mudah-mudahan ada yang bisa dipercepat di tahun ini, sehingga harapannya jumlah proyek yang onstream dapat melebihi target tahun ini dan mendukung peningkatan produksi di tahun depan,” ungkapnya.




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *