Jakarta, MinergyNews– Potensi Energi Ocean Thermal Energy Conversion (OTEC) atau listrik yang dihasilkan dari perbedaan suhu arus laut dalam dengan permukaan laut di Indonesia memiliki kapasitas potensi sebesar 41 GW. Diharapkan kondisi ini bisa memberi efek positif bagi ketersediaan energi di Tanah Air.
“Selain melakukan penelitian Identifikasi Cekungan sedimenter untuk mendukung penyiapan WK Migas, dilakukan juga pengambilan data temperatur air laut sebagai identifikasi data potensi OTEC,” kata Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan (PPPGL) ESDM Ediar Usman, seperti dikutip dari Antara.
Ketika mengarungi perairan Selat Sunda dengan Kapal Geomarin III, Ediar mengatakan, potensi OTEC di Indonesia merupakan yang terbesar di dunia, tersebar di pantai barat Sumatera, Selatan Jawa, Sulawesi, Maluku Utara. Bali dan Lembata NTT. PPPGL telah mengkaji dan meneliti potensi OTEC pada 17 lokasi sebesar 41 GW.
“OTEC merupakan bagian dari energi baru terbarukan dan bersumber dari perbedaan temperatur air laut yang mudah ditemukan pada perairan laut tropis,” tuturnya.
Potensi energi panas laut di perairan Indonesia diprediksi menghasilkan daya sekitar 240.000 MW. Timur Indonesia memiliki nilai T (perbedaan suhu) lebih besar dari Indonesia bagian barat. Pemanfaatan OTEC berdampak positif bagi perekonomian masyarakat sekitarnya.
“Energi ini bernilai ekonomi lebih tinggi dibanding sumber energi lainnya. Energi ini menghasilkan listrik dan air murni akibat penguapan air laut,” pungkasnya.
Penggunaan OTEC di bidang perikanan memberikan nutrisi pada biota laut di permukaan laut. Contoh pembangkit OTEC dalam skala kecil ada di Kumijima, Jepang dan Hawai. Sementara China, Korea Selatan dan India, saat ini sedang membangun pembangkit OTEC dengan kapasitas 10 Mega Watt (MW).