Posko Nasional Sektor ESDM Hari Raya Idul Fitri 1440 H Berakhir, Distribusi BBM dan Listrik Berjalan Dengan Baik

Jakarta, MinergyNews– Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral telah melaksanakan Posko Nasional ESDM Hari Raya Idul Fitri 1440 H tahun 2019 selama 30 hari sejak tanggal 21 Mei -19 Juni 2019. Posko ini bertugas antara lain, melakukan pengumpulan/inventarisasi data lapangan, melakukan koordinasi dan pengawasan lapangan terhadap fasilitas penyediaan dan pendistribusian BBM, gas, dan listrik dan daerah rawan bencana di Indonesia serta melakukan evaluasi hasil koordinasi pengawasan mengenai penyediaan dan pendistribusian BBM, gas, listrik dan kebencanaan Geologi.

Kepala Badan Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak Dan Gas Bumi (BPH Migas), M Fanshurullah Asa melaporkan bahwa ketersediaan (stok) BBM selama masa Posko Nasional ESDM dalam kondisi normal dan tidak terjadi kelangkaan BBM selama masa Posko.

“Kondisi ketersediaan stok BBM selama masa Posko Nasional ESDM adalah normal dan tidak terjadi kelangkaan BBM selama masa Posko. Secara umum rerata penyaluran GASOLINE selama masa Posko ESDM naik sekitar 9.29% dibanding rerata penyaluran normal selama masa posko 2019, dan selama masa Posko Nasional (29 Mei-12 Juni 2019) naik sekitar 15,11% dibanding rerata penyaluran normal, serta naik sekitar 2,5% dibandingkan dengan penyaluran tahun 2018 selama masa Posko ESDM,” ujar Fanshurullah dalam konferensi persnya Selasa (19/6).

Fanshurullah menambahkan, rerata penyaluran Gasoil keseluruhan (termasuk transportasi dan industri) selama masa Posko ESDM turun 14,36% dibanding rerata penyaluran normal selama masa posko 2019, dan selama masa Posko Nasional turun 27,46% apabila dibanding rerata penyaluran normal, serta turun 1,27% apabila dibandingkan dengan penyaluran tahun 2018 selama masa Posko ESDM.

“Gasoil khusus transportasi selama masa Posko ESDM turun 17,23% dibanding rerata penyaluran normal, dan selama masa Posko Nasional turun 34,68% dibanding rerata penyaluran normal, serta naik 2,2% dibandingkan dengan penyaluran tahun 2018 selama masa Posko ESDM,” tambahnya lagi.

Untuk Premium RON 88 Fanshurullah mengatakan, selama masa Posko ESDM naik sekitar 8,15% dibanding rerata penyaluran normal, dan selama masa Posko Nasional naik 9,11%. Pertalite RON 90 selama masa Posko ESDM naik sekitar 8,91% dibanding rerata penyaluran normal dan selama masa Posko Nasional naik 16,26%.

“Pertamax selama masa Posko ESDM naik sekitar 14,30% dibanding rerata penyaluran normal, dan selama masa Posko Nasional naik 27,38%, Pertamax Turbo RON 98 naik sekitar 10,76% selama masa Posko ESDM dibanding rerata penyaluran normal, dan selama masa Posko Nasional naik 12,37%. Khusus untuk solar dan Avtur tercatat, Solar keseluruhan (termasuk transportasi dan industri) selama masa Posko ESDM turun sekitar 14,27% , dan selama masa Posko Nasional turun 27,62% dibanding rerata penyaluran normal,Sedangkan Avtur selama masa Posko ESDM naik sekitar 7,85% dibanding rerata penyaluran normal, dan selama masa Posko Nasional naik 10,84%, serta turun sekitar 14,22% dibandingkan dengan penyaluran tahun 2018 selama masa Posko ESDM,”jelas Fanshurullah.

Monitoring Sektor Listrik dan Kegeologian

Secara umum kelistrikan nasional berada pada kondisi pasokan listrik AMAN. Kondisi beban puncak sistem ketenagalistrikan pengusahaan PLN di wilayah Jawa-Bali, Sumatera. dan Indonesia Timur pada hari Raya Idul Fitri (5-6 Juni 2019) mengalami penurunan sebesar 30% – 43%, untuk Jawa-Bali berkurang sekitar 33% jika dibandingkan dengan beban puncak malam tanggal 20 Mei 2019 (beban puncak tertinggi pada periode posko nasional KESDM tahun 2019).

Kondisi konsumsi energi listrik sistem Jawa Bali pengusahaan PLN pada Hari Raya Idul Fitri (5-6 Juni 2019) mengalami penurunan sebesar 39,72% jika dibandingkan dengan konsumsi energi listrik tanggal 21 Mei 2019 (konsumsi energi listrik tertinggi pada periode posko nasional KESDM s.d 17 Juni 2019). Kondisi ini selaras dengan penurunan beban puncakyang pada Hari Raya Idul Fitri.

Apabila konsumsi energi listrik sistem Jawa Bali pengusahaan PLN pada Hari Raya Idul Fitri dibandingkan dengan tahun 2018, maka konsumsi energi listrik mengalami peningkatan sebesar 38.550 MWh atau sekitar 0,63%.

Untuk sektor Kegeologian, per tanggal 18 Juni 2019, 48 Gunungapi dalam kondisi Normal/level 1,16 Gunungapi dalam kondisi Waspada/level II, 4 Gunungapi dalam kondisi Siaga/Level III. dan tidak terdapat Gunungapi dalam kondisi Awas/level IV.




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *