Jakarta, MinergyNews– Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melalui Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) terus berkomitmen untuk melaksanakan pembangunan infrastruktur yang dapat dirasakan langsung manfaatnya oleh masyarakat, khususnya yang berada di kawasan 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar). Salah satunya suplai kebutuhan listrik masyarakat melalui pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) Anggi berkapasitas 150 kW di Kampung Upper, Distrik Anggi, Kabupaten Pegunungan Arfak, Papua Barat.
“Pembangunan PLTMH Anggi yang sudah beroperasi saat ini dibangun dengan sistem kerja on-grid yang terhubung ke jaringan PLN. Dengan kapasitas sebesar 150 kW, PLTMH Anggi dipastikan telah mampu memenuhi kebutuhan/demand energi listrik di wilayah Pegunungan Arfak, dimana beban puncak masih berada di kisaran 110-an kW,” ungkap Direktur Perencanaan dan Pembangunan Infrastruktur EBTKE yang diwakili Kepala Subdirektorat Pengawasan Pembangunan Infrastruktur EBTKE Agung Feinuddin saat serah terima operasi sistem ketenagalistrikan PLTMH Anggi, Rabu (8/6).
Menurut Agung, pembangunan PLTMH Anggi ini juga merupakan salah satu contoh nyata realisasi program Dedieselisasi Pembangkit yang saat ini sedang digencarkan diimplementasikan oleh Pemerintah Pusat. “Pembangkit Listrik yang bersumber dari Tenaga Diesel (berbahan bakar fosil) disubtitusi dengan pembangkit Energi Baru Terbarukan yang lebih handal dan ramah lingkungan,” tutur Agung.
Selain itu, Agung menambahkan, komponen pembangkit ini memiliki Tingkat Kandungan Komponen Dalam Negeri (TKDN) yang tinggi yakni sebesar 77,58%, terutama pada komponen mekanikal dan elektrikal seperti turbin dan control panel. Komponen impor hanya terdapat pada komponen generator dan sebagian kecil komponen elektrikal.
Keberadaan PLTMH Anggi akan menggantikan pengoperasian pembangkit Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) yang sebelumnya digunakan untuk mensuplai kebutuhan energi di wilayah Pegafi sehingga pengeluaran untuk penyedian tenaga listrik untuk masyarakat jauh berkurang.
“Dengan beroperasinya PLTMH Anggi, Pemda Pegaf dan PLN diperkirakan dapat menghemat biaya pemakian BBM (Solar) sebesar 522 liter/hari. Sehingga biaya tersebut dapat dialokasikan untuk pembiayaan pembangunan infrastruktur lainnya di wilayah Pegaf,” jelas Agung.
Mengakhiri sambutannya Agung mengapresiasi Pemerintah Daerah dan masyarakat sekitar yang telah membantu pembangunan PLTMH ini dan berharap keberadaannya akan membuat masyarakat akan mendapatkan pasokan tenaga listrik yang lebih baik ke depannya.
“Pembangunan PLTMH ini tidak akan selesai tanpa dukungan Pemerintah Daerah dan masyarakat setempat. PLTMH selanjutnya akan dikelola oleh PLN UP3 Manokwari melalui kerjasama (STO) dengan Pemerintah Kabupaten Pegaf. Dengan kerjasama ini diharapkan masyarakat di Distrik Anggi khususnya dan masyarakat Kabupaten Pegaf umumnya dapat menikmati listrik yang lebih baik dan lebih handal lagi kedepannya,” tutup Agung.