Jakarta, MinergyNews– Indonesia sebentar lagi akan sejajar dengan negara-negara maju seperti Amerika Serikat dan Jepang dalam pemanfaatan Energi Baru Terbarukan (EBT). Pasalnya, Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) Sidrap berkapasitas 75 Mega Watt (MW) akan segera beroperasi.
Kepastian tersebut disampaikan oleh Direktur PT UPC Sidrap Bayu Energi, Erwin Yahya di Jakarta, Kamis (2/11). “Perkembangan PLTB Sidrap sangat bagus, kami harapkan akhir tahun ini sudah dapat Commercial Operation Date (COD),” ujarnya.
Erwin menambahkan, saat ini konstruksi PLTB Sidrap sudah mencapai sekitar 80 persen. Saat ini, pihaknya fokus memasang turbin. “Pertengahan Desember kami harapkan sudah terpasang semua, kami harapkan berjalan dengan lancar,” imbuh Erwin.
Dengan kapasitas tersebut, kata Erwin, PLTB Sidrap diharapkan dapat menambah pasokan listrik di wilayah Sulselrabar. Saat ini, kondisi kelistrikan wilayah Sulselrabar mencapai 1.250 MW dan beban puncak mencapai 1050 MW.
Tak hanya di Sidrap, UPC juga akan mengembangkan pembangkit bertenaga angin di berbagai wilayah di Indonesia. Erwin mengatakan, pihaknya akan berkerjasama dengan PT PTPN IX (Persero) untuk mengembangkan PLTB di Sukabumi, Jawa Barat, dengan kapasitas 170 MW. Selain itu, UPC juga akan mengembangkan PLTB di seluruh wilayah Indonesia. “Nantinya ada di Ambon dan beberapa pulau-pulau kecil,” katanya.
Sementara itu, Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Rida Mulyana mengharapkan penyelesaian PLTB Sidrap dapat berjalan lancar. “Semoga bisa beroperasi sesuai jadwal,” ujarnya.
Sebagai informasi, proyek PLTB terbesar di Indonesia ini dikembangkan oleh PT UPC Sidrap Bayu Energi dengan investasi senilai US$ 150 juta atau sekitar Rp 2,02 triliun. PT UPC Sidrap Bayu Energi merupakan konsorsium yang terdiri dari UPC Renewables Asia I, UPC Renewables Asia III, Sunedison dan Binatek Energi Terbarukan.
Secara total, jumlah turbin proyek PLTB Sidrap ini ada 30, masing-masing turbin berkapasitas 2,5 MW. Turbin tersebut memiliki ketinggian 80 meter, dan panjang baling-baling sekitar 57 meter yang dipasok dari perusahaan asal Spanyol, Gamesa.