Jakarta, MinergyNews– Direktur Bisnis Regional Jawa Bagian Barat PT Perusahaan Listrik Negara (PLN), Haryanto WS mengatakan, pihaknya memperkirakan beban puncak sistem kelistrikan selama masa hari raya Idul Fitri nanti akan turun sekitar 30%.
“Untuk Jawa-Bali biasanya 25.000 (MW), nanti estimasi kita hanya 15.000-16.000 (MW),” ujarnya saat ditemui usai buka bersama dan acara nuzul Quran di masjid kantor PLN Distribusi Jakarta Raya (Disjaya), Gambir, Jakarta, Selasa (5/5).
Haryanto juga menjelaskan, untuk beban puncak listrik di wilayah Jakarta dan sekitarnya diperkirakan juga akan turun sekitar 30%, dari 5.000 MW menjadi sekitar 3.000 MW pada masa Lebaran.
Selain itu, tambahnya, tim PLN selalu stand by selama 24 jam guna menjaga pasokan listrik selama masa Lebaran. “PLN stand by 24 jam, tidak libur, tidak tidur, lembur terus, sehingga listrik bisa aman,” tuturnya.
Sementara itu, lanjutnya, beberapa penggunaan listrik yang diprioritaskan diamankan selama masa Lebaran nanti adalah listrik untuk rumah ibadah, rumah sakit, tempat-tempat liburan, lampu-lampu lalu lintas, sampai pos-pos polisi.
Dirinya menjelaskan, untuk jumlah tenaga yang diturunkan menjaga keamanan listrik selama masa Lebaran PLN mempersiapkan sampai 20.000 orang di seluruh wilayah Indonesia. “Kalau di Jakarta sekitar 1.000 orang yang diturunkan,” katanya.
Dikesempatan yang sama, General Manager PLN Disjaya, M. Ikhsan Asaad menegaskan, dengan sekitar 1.000 tenaga PLN yang diturunkan, pihak PLN PLN Disjaya menggaransi bahwa pasokan listrik di Jakarta selama masa libur Lebaran akan terjaga aman.
“Dari sistem Jawa-Bali, kita punya cadangan kurang lebih 8.000 MW, itu dalam kondisi normal dan dipasok dari delapan sub sistem. Jadi Jakarta ini sistem kelistrikan yang paling handal menurut saya,” tukasnya.