Garut, MinergyNews– Kampung Astanahilir/Gordah di wilayah Kelurahan Jayawaras Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut merupakan sentra industri tempe dengan kapasitas produksi mencapai 4 kuintal.
Dengan proses produksi tempe yang cukup besar, warga di wilayah tersebut menghabiskan 1,5 meter kubik kayu bakar setiap harinya dan menghasilkan limbah cair sebanyak 1.600 liter/hari yang berpotensi mencemari lingkungan bila tidak dikelola dengan baik dan benar.
Melihat kondisi itu, PLN melalui program PLN Peduli mendukung inisiatif warga untuk membangun sarana pengolahan limbah industri tempe dengan menggunakan biodigester, sebuah alat penghasil biogas, sehingga biogasnya dapat dimanfaatkan oleh warga disana sebagai sumber bahan bakar dari energi terbarukan.
Limbah cair yang dihasilkan dari proses pencucian dan perebusan kedelai sebagai bahan baku utama pembuatan tempe mempunyai karakteristik bahan organik tinggi juga kadar BOD dan COD yang juga sangat tinggi. Bila limbah ini langsung begitu saja dibuang ke sungai tentu akan mencemari dan memberikan dampak buruk bagi kesehatan warga disana.
“Limbah tersebut bila didiamkan di sungai atau saluran pembuangan akan berubah warna menjadi coklat kehitaman dan berbau busuk. Akhirnya kita berpikir kenapa tidak kita buat biogas saja sehingga menjadi sumber energi terbarukan bagi warga,” ungkap Gita Nurwardani warga yang menjadi inisiator program ini.
Lokasi instalasi untuk biogas tersebut rencananya berada di sekitar bantaran sungai yang sering digunakan oleh masyarakat untuk membuang sampah, jadi diharapkan dengan dipasangnya biogas dilokasi tersebut dapat menyadarkan masyarakat untuk tidak membuang sampah di sekitar daerah bantaran sungai.
Peresmian Pabrik Tempe Mandiri Energi ini dilaksanakan pada hari Rabu (7/2/2018) dihadiri oleh Bupati Garut Rudy Gunawan, General Manager PLN Distribusi Jawa Barat Iwan Purwana, Camat Tarogong Kidul Garut serta perwakilan warga dan pemerintahan setempat.
Banyak sumber energi di Garut salah satunya limbah tempe ini. ”Saya ucapkan terima kasih kepada PLN Distribusi Jawa Barat atas dukungannya dalam menciptakan sumber energi dan pupuk organik cair di kampung ini. Tentunya limbah ini sangat bermanfaat bagi masyarakat, khususnya mereka para produsen tempe, ” ujar Rudy Gunawan saat memberikan sambutan.
PLN Distribusi Jawa Barat mendukung program ini agar masyarakat menciptakan lingkungan yang bersih. Kegiatan seperti ini sangat bermanfaat dan dapat tersebar ke wilayah lain.
“Energi baru dan terbarukan seperti yang akan diimplementasikan di kampung ini senantiasa kami dukung. Banyak sekali manfaat bagi warga sehingga bisa meningkatkan produktifitas mereka. PLN secara berkesinambungan terus berkomitmen untuk terus menjalan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan sesuai misi kami,“ ungkap General Manager PLN Distribusi Iwan Purwana.
Selama tahun 2017, di wilayah Garut PLN Peduli telah menyalurkan bantuan bina lingkungan dengan nominal sebesar Rp. 818.963.250,- yang disalurkan untuk bidang Pendidikan dan Pelestarian Alam. Sementara untuk seluruh wilayah Jawa Barat, PLN Peduli menyalurkan bantuan dengan total 10,1 Miliar Rupiah.