Jakarta, MinergyNews– Listrik menjadi bagian penting dalam proses pemulihan pasca banjir bandang yang menerjang Kota Bima. Dua hari pasca banjir susulan yang terjadi Jumat (23/12), dengan melibatkan 80 teknisi tambahan dari Sumbawa, Mataram, Bali, dan Jawa Timur, PLN berhasil menyalakan aliran listrik di sebagian besar Kota Bima.
Senin (26/12) terlihat warga mulai membersihkan rumahnya dari endapan lumpur. Beberapa pertokoan di Kota Bima juga sudah mulai dipenuhi warga yang ingin membeli kebutuhan sehari-hari.
Hingga Senin malam, PLN telah berhasil menyuplai listrik ke pelanggan melalui 188 gardu dari total 201 gardu.
“Hanya sebagian kecil saja yang listriknya belum nyala, ini pun karena kondisi di lapangan masih belum memungkinkan untuk dinyalakan, misalnya di Kelurahan Dara yang masih tergenang air.” kata General Manager PLN Wilayah NTB, Karyawan Aji.
Untuk keselamatan warga, PLN sangat berhati-hati dalam menyalakan aliran listrik, terutama pasca banjir.
Selain itu, sulitnya akses transportasi juga menjadi penyebab aliran listrik belum 100 persen normal. Seperti di Dusun Kabanta, Kelurahan Rasanae, Bima, PLN belum bisa memperbaiki 3 tiang listrik yang rubuh, karena akses menuju ke lokasi terhalang oleh longsor.
Sementara untuk, Jaringan Tegangan Menengah (JTM) dan Jaringan Tegangan Rendah (JTR) penghubung Bima – Sape yang rubuh, sudah berhasil diperbaiki.
“Saat ini sedang proses penormalan jaringan, mudah-mudahan besok sudah beroperasi normal untuk mengalirkan listrik ke Sape.” terang Aji.
Jika JTM tersebut beroperasi maka kelistrikan Sape tidak lagi isolated dan kekurangan daya sebesar 3 MW pada malam hari dapat terpenuhi.
Sementara untuk kondisi ketersediaan daya pada Sistem Bima telah mencapai 39 MW, dari beban puncak tertinggi sebesar 42 MW.