Jakarta, MinergyNews– Guna memenuhi kebutuhan masyarakat dalam hal energi, Subholding Upstream PT Pertamina Hulu Mahakam(SHU PHM) bekerja sama dengan TPA Manggar dan masyarakat setempat mengolah sampai menjadi energi tepat guna, yaitu gas methane atau wasteko.
Hal tersebut seperti yang dikemukakan oleh Hermansyah Nasroen dari PHM pada Webinar Ruang Energi : Inovasi Subholding Upstream Pertamina Grup Selasa (26/4/2022).
“Gas methane selanjutnaya digunakan berbagai kebutuhan masyarakat yaitu substitusi LPG, lampu penerangan jalan dan lainnya,” ujarnya.
Nasroen menjelaskan upaya mengolah sampah menjadi energi yang bersih dan tepat guna serta langsung bisa dimanfaatkan masyarakat sekitr.
“Sampah biasanya kotor, jorok dan bau, kini dikembangkan menjadi energi yang bernilai ekonomi tinggi. Inilah adalah satu inovasi aosial Pertamina khususnya PHM di darah Balikpapan Kaltim,” tuturnya.
Menurut dirinya, TPA Manggar berkapasitas 350-400 ton sampah setiap hari. Jika tak dikelola dengan baik, menurut Nasroen, sampah itu akan menjadi masalah bagi masyarakat dan Pemkot Balikpapan.
“Akhirnya, muncul ide dan inovasi memanfaatkan sampah menjadi gas methane itu,” cetus nya.
Pasalnya, dirinya menambahkan, hingga kini telah tercatat ada sekitar 200 KK di Balikpapan yang bisa menikmati gas methane untuk keperluan masak atau usaha lain si rumahnya. Selain itu, dari gas methane yang dihasilkan juga dimanfaatkan untuk listrik seperti penerangan jalam umum, rumah tangga dan lainnya.
“Kalau dulu konsumsi LPG dalam sebulan mencapai Rp50 ribu sampai Rp70 ribu per bulan. Dengan menggunakan kini mereka hanya mengeluarkan Rp10 sebulan. Nilai penghematan dari lampu penerangan jalan mencapai Rp15 juta per bulan,” tandasnya.