Jakarta, MinergyNews– PT Pertamina Hulu Energi (PHE) terus memaksimalkan penanganan oil spill di lokasi offshore anjungan YYA, mulai dari melakukan pengeboran relief well hingga menghadang oil spill di laut dengan oil boom beberapa lapis.
Upaya PHE tersebut dijelaskan oleh Incident Commander IMT PHE Taufik Aditiyawarman saat konferensi pers di Kantor PHE Tower, Senin (26/8).
“Update terkini, planning dan design engineering sudah selesai. Geophysical & geotechnical site survey juga sudah selesai dikerjakan. Saat ini relief well telah mengebor sampai kedalaman 1.900 meter. Proses pengeboran trayek lubang 12-1/4″ dengan menggunakan metode ranging sedang berjalan,” paparnya.
Taufik menjelaskan tahapan atau fase yang akan dilakukan ke depan. Tahap pertama adalah locate & pass by identifikasi keberadaan target well (YYA-1). Memastikan target well YYA-1 sudah ditemukan dan dilewati (pass by) oleh relief well (YYA-1RW). Status sumur telah terdeteksi.
Tahap kedua adalah follow. Mengikuti secara paralel dengan trajectory relief well berada kurang lebih 15-25 kaki disamping posisi trajectory target well (YYA1).
Tahap ketiga adalah intersect yaitu menyejajarkan posisi. Trajectory YYA – 1RW dilanjutkan dengan proses “soft touch” dan “mailling” menembus YYA 1. Dilanjutkan dengan dynamic killing well untuk menghentikan sumur YYA – 1.
“Untuk penanganan oil spill di offshore dengan oil boom, kami sudah siapkan 5.900 meter static oil boom di layer 1 dan layer 2 untuk menghadang oil spill dari sumber pertama. Kamu juga menyediakan 400 meter movable oil boom untuk menghadang oil spill yang lepas dari sumber utama, 400 meter oil boom untuk proteksi FSRU Nusantara Regas, 7 unit oil skimmer untuk mengangkut dan menyedot oil spill, 47 kapal untuk combat oil spill, penampungan sementara, patrol dan sebagainha. Ini semua adalah usaha kami untuk memaksimalkan penanganan dari segi offshore,” pungkasnya.