Jakarta, MinergyNews– Sebagai bentuk kepedulian kepada masyarakat sekitar pesisir pantai Subang yang berada di wilayah kerjanya, PHE ONWJ mengembangkan lahan seluas 2,5 Ha menjadi Hutan Pendidikan Iklim Blanakan. Hutan yang terletak di Desa Cilamaya Girang, Kecamatan Blanakan, Kabupaten Subang ini biasa disebut hutan Grinting (Green Think).
Untuk memperkenalkan hutan Grinting, PHE ONWJ sebagai Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) bersama dengan Satuan Kerja Khusus Minyak dan Gas ( SKK Migas) merangkul mahasiswa dengan menyelenggarakan Student Writing Competition. Kegiatan ini sekaligus menjadi salah satu upaya persiapan dan mendukung kesuksesan PROPER emas.
Sebanyak 20 peserta terpilih dari 135 mahasiswa pendaftar dari seluruh Indonesia, pada Rabu (28/9/2017) mengunjungi hutan grinting sebagai penambah wawasan bahwa industri migas tidak melulu membicarakan soal produksi atau hal teknis lainnya.
“Kami sangat terbuka lebar untuk mahasiswa yang ingin belajar atau melakukan studi ilmiah khususnya soal lingkungan. Namun untuk kali ini, kami mengajak mahasiswa peserta Student Writing Competition untuk melihat bahwa ini adalah sisi lain yang dikerjakan oleh perusahaan migas. Jadi tidak melulu bicara hal-hal teknis atau produksi. Melainkan pengembangan lingkungan dan pemberdayaan masyarakat juga menjadi salah satu concern kami,” jelas Amal Fatullah Randy selaku Jr. Community Development Associate Officer.
Amal Fatullah Randy mengatakan, dengan kegiatan ini diharapkan karya tulis peserta lomba menjadi sebuah referensi kepada masyarakat luas, sehingga masyarakat mengetahui apa yang sudah dilakukan untuk masyarakat sekitar wilayah operasi PHE ONWJ.
Ini adalah tahun kedua penyelanggaraan Student Writing Competition.”Ke depannya kami ingin mengajak KKKS lainnya untuk bersama-sama menularkan inspirasi kepada generasi muda khususnya mahasiswa,” ungkap Alfian selaku Staf Departemen Komunikasi SKK Migas.
Pembangunan hutan pendidikan merupakan upaya PHE ONWJ untuk mendorong munculnya media pendidikan tentang hutan yang berfungsi untuk mengatasi perubahan iklim sebagai media pembelajaran lingkungan.