Jakarta, MinergyNews– PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) sebagai Subholding Gas dan bagian dari Holding Migas PT Pertamina (Persero) terus mengotimalkan peran gas bumi sebagai energi perantara menuju transisi energi guna mendukung akselerasi investasi di kawasan ekonomi baru. PGN pun melakukan koordinasi dengan stakeholder di lapangan terkait pembangunan kawasan ekonomi baru di berbagai daerah.
Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PGN, Heru Setiawan mengatakan bahwa potensi kebutuhan Kawasan Industri (KI) dengan menggunakan pendekatan luasan lahan KI mencapai 390 BBTUD. Selain itu, masih ada rencana peningkatan overall steel capacity nasional, smelter dan gasifikasi pembangkit listrik PLN (Kepmen ESDM No.13/2019) yang tersebar di beberapa lokasi di Indonesia.
“Di Jawa Tengah Bagian Selatan, terdapat rencana supply gas untuk Kilang Cilacap yang nanti bisa menjadi anchor buyer. Kemudian di kawasan Timur Indonesia, program PGN untuk Listrik Nasional yaitu rencana gasifikasi pembangkit PLN dari diesel ke gas. Dari sisi value chain-nya, penggunaan gas akan jauh lebih murah dibandingkan diesel. Nanti diharapkan akan menyentuh kawasan seperti Papua, Ambon, Sulawesi, Nusa Tenggara, dan lain-lain,” ujar Heru dalam acara Investor Daily Summit 2021, Selasa (13/7).
Menurutnya, proyek smelter memiliki potensi sampai dengan 80 BBTUD. Sedangkan proyek gasifikasi PLN untuk tahap pertama memiliki potensi sampai 76 BBTUD. Kedua proyek tersebut akan menjadi anchor demand bagi kawasan industri sekitarnya.
PGN juga telah melakukan penandatanganan Pokok-pokok Perjanjian dengan Kawasan Industri Terpadu Batang dan Kawasan Industri Kendal. Berdasarkan kerjasama ini, PGN akan menyediakan pasokan gas dan infrastruktur pendukungnya di KI Kendal dengan kebutuhan gas sekitar 37 BBTUD dan KIT Batang sekitar 10 BBTUD.
“Nanti akan ada kawasan industri di Cilacap. Kita ingin adanya sinergi utilisasi infrastruktur, selain untuk ke Kilang namun juga akan kita gunakan untuk kawasan industri maupun masyarakat khususnya di Jawa Bagian Selatan,” ungkap Heru.
PGN sudah berkoordinasi dengan Kementerian ESDM mengenai jaringan pipa transmisi Cirebon-Semarang, yang diprioritaskan akan dibangun terlebih dahulu untuk ruas dari Semarang ke Batang. Dengan begitu, akan ada pasokan gas khusus ke Batang melalui jaringan Semarang-Batang.