Jakarta, MinergyNews– PT PGN Tbk berkomitmen untuk mengintegrasikan infrastruktur dan layanan gas bumi untuk meningkatkan pemanfaatan gas bumi di Indonesia. Dalam pergerakannya, PGN mengimplementasikan transformasi teknologi dan inovasi agar upaya mencapai integrasi dapat lebih efisien.
PGN meyakini bahwa pilar inovasi teknologi merupakan key success yang utama dalam mencapai cita-cita perusahaan mengintegrasikan infrastruktur gas bumi. Sebagai Sub Holding Gas, PGN juga ingin menjawab dan merealisasikan aspirasi pemerintah untuk integrasi infrastruktur gas bumi antar pulau, pipa transmisi, dan termasuk beyond pipeline atau infrastruktur non pipa, dengan harapan sumber gas bumi dalam negeri dapat terhubung dengan konsumen pengguna gas.
Laode Sulaiman selaku Direktur Perencanaan dan Pengembangan Migas Kementerian ESDM saat Gasfest Conference 2024 menyampaikan bahwa Dari sisi resources telah ditemukan beberapa proyek besar. Contohnya gas di Andaman dan Masela. Maka ketersediaan infrastruktur menjadi salah satu kunci untuk me-utilisasi resources yang besar tersebut. “Termasuk ada opsi kalau memang diperlukan tambahan yang berlebih, kita siapkan juga LNG terminal,” kata Laode.
Dengan potensi resource yang besar, PGN tentu melakukan terobosan teknologi penyaluran gas agar bisa memperluas sebaran penyaluran gas bumi dan menjangkau demand di seluruh wilayah Indonesia. Integrasi infrastruktur gas bumi yang sebelumnya fregmented di domestik ditargetkan meningkatkan pengembangan gas untuk rumah tangga, komersial & industri, transportasi darat maupun laut.
Momentum HUT ke-59, PGN makin memantabkan inovasi di era beyond pipeline untuk melayani konsumen yang tersebar di berbagai wilayah yang belum terjangkau jaringan pipa. Terdapat potensi pasar beyond pipeline yang cukup tinggi, misalnya di sektor industri & komersial di Jawa Tengah dan Jawa Timur diperkirakan mencapai 24 BBTUD. Teknologi infrastruktur beyond pipeline yang telah PGN jalankan diantaranya LNG Microbulk, LNG Tabung, CNG Silinder, CNG Cradle. Adapun upaya teknologi ke depan diantaranya LNG Bunkering Vessel, modular mini Liquefaction Plant.
“Kami terus berupaya untuk integrasi infrastruktur termasuk melakukan berbagai inovasi teknologi dan terobosan digital. Kami juga menyadari, pemerintah mengharapkan agar lebih efisien. Tentunya, transformasi digital merupakan upaya untuk mencapai level efisiensi yang optimal,” ujar Suseno selaku Group Head Engineering and Technology PGN.
Terobosan digital penting bagi PGN dalam menjaga rantai proses bisnis utama dari operasi sampai dengan pengelolaan pelanggan menjadi lebih cepat dan efisien. Beberapa inovasi digital yang telah berhasil dikembangkan PGN misalnya Digio untuk pengelolaan aset, Sipgas sebagai manajemen pengaliran gas, IMOC untuk monitoring terintegrasi, PGN Partner, Rely On dan PGN Mobile untuk pengelolaan pelanggan.
PGN telah masif melakukan transformasi digital selama 10 tahun terakhir. Namun kedepannya, PGN tetap memandang perlu untuk terus melakukan terobosan lanjutan. Lantaran tantangan industri sangat dinamis dan proses bisnis harus senantiasa efisien serta transparan. “Perspektif digital leadership sangat penting dalam pengelolaan bisnis di era modern ini,” kata Suseno.
Kemudian di era AI saat ini, PGN berhadap dapat secara proaktif dan kreatif mencari peluang adopsi teknologi tersebut dalam proses bisnis perusahaan. Sebagai player utama pemanfaatan gas di Indonesia, teknologi yang terapkan PGN akan mampu menjawab tantangan dalam penyaluran gas dari berbagai potensi suplai dan memberi layanan yang optimal bagi seluruh pelanggan.