Lampung, MinergynNews– PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) Area Ulubelu berhasil melakukan uji produksi sumur berkapasitas 18,9 MW. Sumur yang mulai dibor pada 04 Nopember 2017 dan selesai 8 Januari 2018 tersebut memiliki kedalaman akhir 2.212 MKU (meter kedalaman ukur).
General Manager PGE Area Ulubelu, Dirgo Rahayu, menyatakan, keberhasilan uji produksi sumur ini akan semakin meningkatkan keberlanjutan pembangkitan listrik dari energi panas bumi di Lampung. Hingga saat ini, PGE sudah memiliki kapasitas terpasang 220 megawatt (MW) atau 25 persen dari kelistrikan di Lampung.
“Ini suatu kebanggaan. Para teknisi terbaik yang dimiliki negeri ini telah berhasil melakukan pengeboran sumur hingga uji produksi. Semakin banyak sumur yang berhasil dibor dan berproduksi, maka semakin mempercepat rasio elektrifikasi serta memperkuat jaringan kelistrikan di Lampung dan Sumatera Selatan,” ujar Dirgo, Sabtu (28/7).
Menurutnya, sumur UBL-51/J1 yang berhasil diujicoba tersebut merupakan sumur make upuntuk menjaga ketersediaan pasokan uap ke Pembangkit Listrik Tenaga Panas bumi (PLTP) di Area Ulubelu. Sumur UBL-51/J1 diujicoba pada 8 Februari 2018 dengan menggunakan metode uji lip pressure datar. Tujuannya untuk mengetahui potensi energi listrik yang dapat dibangkitkan oleh sumur tersebut pada kondisi yang benar-benar stabil.
‘Dari uji produksi tersebut diketahui bahwa sumur UBL-51/J1 memiliki kapasatitas sebesar 18,9 MW,” jelas Dirgo.
Setelah sukses melakukan pengeboran dan uji produksi, PGE Area Ulubelu juga melakukan pengeboran sumur lanjutannya yakni UBL-52/J2 pada 24 Juni 2018 dengan kedalaman 2.101 MKU.
“Dari hasil pengukuran P dan T, kondisi hasil pengukuran J2 menyerupai J1. Namun, potensi sumur tersebut baru dapat diketahui secara pasti setelah dilakukan uji produksi. Sumur J2 ini belum dilaksanakan uji produksi karena Tim Drilling dan Operasi PGE sedang melaksanakan pengeboran sumur J3 yang telah tajak sejak 12 Juli 2018,” pungkasnya.