Jakarta, MinergyNews– Menteri Riset Teknologi dan Perguruan Tinggi Mohamad Nasir, Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Unggul Priyanto serta Direktur Operasi PT. Pertamina Geotermal Energy (PGE) Ali Mundakir menghadiri acara Peluncuran Pengujian PLTP 3MW di Kamojang Jawa Barat, pekan lalu.
PLTP 3 MW Kamojang ini merupakan hasil rancang bangun para perekayasa BPPT, komponen utamanya didesain oleh BPPT dan dimanufaktur oleh industri dalam negeri. Rintisan kegiatan ini dilakukan melalui dua pendekatan teknologi yakni flash condensing dan binary cycle yang disesuaikan dengan karakteristik uap geothermal yang ada.
Nasir dalam pada kesempatan tersebut menyambut baik kerjasama ini, sebagai kolaborasi antara perekayasa, dengan industri untuk pemenuhan energi dalam negeri. M. Nasir berharap dapat terus di tingkatkan serta dapat dikembangkan diseluruh daerah yg mempunyai potensi geothermal yang tinggi.
Dikesempatan yang sama Unggul mengatakan, jika penguasaan teknologi PLTP tidak segera dilakukan oleh SDM dan industri dalam negeri, maka Indonesia hanya akan menjadi pasar yang sangat besar bagi teknologi asing. Keberhasilan pengoperasian pilot plant PLTP 3 MW di Kamojang ini menurut Unggul akan menjadi tonggak sejarah dalam proses penguasaan teknologi PLTP nasional di Indonesia.
Unggul menambahkan, penguasaan teknologi PLTP akan mampu mengembangkan industri dalam negeri, meningkatkan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) suatu produk komponen PLTP, serta membuka lapangan kerja bagi tenaga kerja trampil di Indonesia.
Disaat yang sama juga Ali Mundakir mengatakan, Kamojang ini adalah lapangan uap pertama yg beroperasi secara nasional dan diharapkan dapat beroperasi secara maksimal untuk pengembangan geothermal dimasa yang akan datang. (us)