Pertamina Siapkan Dana Segar US% 1,6 Miliar untuk Bangun Storage BBM

Jakarta, MinergyNews–  Rencananya PT Pertamina (Persero) akan mengamankan cadangan operasional bahan bakar minyak (BBM) selama 30 hari.

Hal tersebut seperti yang dikemukakan oleh Vice President Corporate Communication Pertamina, Wianda Pusponegoro kepada wartawan di Jakarta.

Wianda menjelaskan, perseroan telah menyiapkan dana sebesar US$ 1,6 miliar untuk proyek tangki penyimpanan (storage) BBM.

Nantinya, tambah Wianda, dana tersebut akan digunakan untuk pembangunan tangki penyimpanan dengan nilai investasi US$ 1,3 miliar dan investasi pipa sekitar US$ 400 juta. Seluruh dana akan ditanggung Pertamina.

“Dana tersebut digunakan untuk mencapai ketahanan BBM selama 30 hari, sehingga membutuhkan tangki penyimpanan BBM sebesar 7,02 juta kilo liter (KL). Saat ini, kapasitas tangki Pertamina baru mencapai 3,96 juta KL,” ujarnya.

Wianda mengungkapkan, Pertamina memang memiliki proyek pembangunan tangki penyimpanan BBM seperti pembangunan tangki penyimpanan Sambu 150.000 KL, tangki Tanjung Uban 200.000 KL, dan tangki Tuban 50.000 KL.

“Ketiga proyek ini akan segera selesai,” cetusnya.

Selain itu, tambahnya, ada juga proyek terminal storage dan Pipa BBM RJPP Pertamina dengan kapasitas BBM 1,7 juta KL. RJPP Pertamina pada saat ini hanya untuk mempertahankan kehandalan stok sesuai dengan kondisi saat ini (kurang lebih 22 hari).

Sebagai informasi, Pertamina juga mendapatkan penugasan untuk membangun 14 tangki BBM di wilayah Indonesia Timur dari Kementerian ESDM. Untuk membangun tangki BBM dengan total kapasitas 96.500 KL tersebut, Pertamina mendapatkan suntikan dana dari APBN 2016 sebesar Rp 35,61 miliar.

Adapun tangki BBM tersebut akan dibangun di Reo, Badas, Bima, Waingapu, Ende, Kalabahi, Atapupu, Maumere, Kalaka, Luwuk, Pare-pare, Wayame, Masahi, Dobo, Labuha, Saumlaki, Manokwari, Nabire, dan Namlea. Pada tahun ini ditargetkan sudah masuk tahap Feasibility Study (FS), Front End Engineering Design (FEED), dan lelang. Dengan begitu pada tahun depan sudah bisa memulai konstruksi proyek. Sementara itu sisanya berlokasi di Gorotalo, Bitung, Merauke, Ternate, Bula, dan Tobelo yang tahun ini masih dalam tahapan pembebasan lahan. Diharapkan pada tahun depan masuk dalam tahapan FS, FEED, dan lelang dan diharapkan bisa mulai konstruksi pada 2018.   (us)




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *