Pertamina Jaring 95 Calon Mitra Proyek GRR Bontang Project Expose 

Jakarta, MinergyNews–  95 perusahaan calon mitra strategis proyek Grass Root Refinery Bontang hadir dan antusias mengikuti Project Expose yang dilaksanakan hari ini. Perusahaan calon mitra diminta untuk mengumpulkan Request for Information pada 2 April 2017.

Direktur Megaproyek Pengolahan dan Petrokimia PT Pertamina (Persero), Rachmad Hardadi mengatakan, pelaksanaan Project Expose GRR Bontang terlaksana dengan baik dan sukses yang ditandai dengan respons perusahaan calon mitra yang cukup antusias mengikuti pelaksanaan kegiatan tersebut.

Rachmad menjelaskan, terdapat sebanyak 95 perusahaan, dengan 12 perusahaan di antaranya merupakan perusahaan migas besar.

“Kami memang membuka kesempatan seluas-luasnya kepada perusahaan yang memiliki kompetensi, kapabilitas untuk dapat berpartisipasi dalam proyek GRR Bontang. Kali ini terdapat 95 perusahaan yang berasal dari seluruh dunia, baik Amerika Serikat, Eropa, Asia Timur, Timur Tengah dan juga Indonesia sendiri yang berpartisipasi pada project expose ini. Yang pasti, kami menginginkan untuk dapat bermitra dengan perusahaan yang punya komitmen tinggi menuntaskan proyek pada 2023,” kata Hardadi dalam keterangan tertulisnya di Jakarta.

Perusahaan-perusahaan calon mitra merupakan perusahaan refiner, trading company, maupun institusi finansial. Menurut dia, terdapat empat karakteristik utama calon mitra yang dikehendaki Pertamina, yaitu memiliki rekam jejak yang kuat pada industri pengolahan minyak utamanya keandalan operasional dan eksekusi proyek, dapat menyesuaikan dengan struktur dan model bisnis yang dikehendaki Pertamina, memiliki keinginan kuat untuk percepatan proyek dan menyelesaikannya pada 2023, dan memberikan nilai menarik bagi proyek GRR Bontang.

Perusahaan calon mitra diminta untuk menyampaikan respons terhadap Request for Information pada 2 April 2017.  Rachmad Hardadi mengatakan Pertamina menargetkan untuk memperoleh mitra strategis tersebut pada 28 April 2017.

Segera setelah terpilih, Pertamina bersama mitra strategis akan memulai proses Bankable Feasibility Study (BFS) yang ditargetkan selesai pada awal tahun 2018 sekaligus menuntaskan pembentukan konsorsium dan akan ditetapkan Preliminary-Investment Decision 1 yang menggambarkan perkiraan awal investasi proyek GRR Bontang.

GRR Bontang ditargetkan mampu mengolah minyak mentah sekitar 300 ribu barel per hari dengan kapasitas produk gasoline minimal 60 ribu barel per hari dan diesel minimal 124 ribu barel per hari. Hasil produksi memiliki spesifikasi minimal Euro IV dengan mengutamakan pasar dalam negeri.

Pada tahap awal, Pertamina akan masuk dengan minimal kepemilikan sekitar 5% hingga 25 % dan selanjutnya mempunyai hak atau pilihan untuk meningkatkan kepemilikan dalam periode yang akan disepakati kemudian. Perkiraan awal nilai investasi sekitar US$10-US$12 miliar dengan mempertimbangkan proyek GRR Bontang tidak dimulai dari titik nol karena beberapa infrastruktur pendukung dan juga lahan telah tersedia.

Mitra strategis diharapkan berperan dalam pengadaan crude dan menyiapkan pendanaan. Mitra juga memiliki kemampuan dalam memasarkan produk yang tidak terserap di pasar dalam negeri ke pasar luar negeri, seperti Australia, Papua Nugini, Selandia Baru dan Filipina.

Sebagai BUMN, Pertamina berharap agar kemitraan yang nantinya terbentuk, dalam pengambilan keputusan tetap memperhatikan aspek GCG yang kuat. Selain itu juga mengedepankan Indonesia content, melibatkan perusahaan-perusahaan penunjang di dalam negeri, serta penyerapam lapangan kerja langsung hingga 35 ribu orang, sambil tetap menjaga kelangsungan usaha.

“Untuk jet fuel dan gasoline 100% akan diserap Pertamina, sedangkan untuk diesel kami dapat pasarkan produk tersebut untuk tujuan ekspor yang potensial,” pungkasnya.   (us)




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *