Jakarta, MinergyNews– PT Pertamina Hulu Energi (PHE) selaku Subholding Upstream Pertamina berkomitmen untuk melakukan aksi nyata dalam mendukung agenda Net Zero Emission Commitment dan transisi energi PT Pertamina (Persero). Salah satu implementasi yang telah terlaksana adalah melalui partisipasi pembelian transaksi perdana karbon trading secara langsung dalam peluncuran bursa karbon IDX di Bursa Efek Jakarta yang diresmikan langsung oleh Presiden Joko Widodo, Selasa (26/9).
Mahendra, selaku Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam peresmian Bursa Karbon menyampaikan tujuan yang sangat penting dari perdagangan karbon di Indonesia yaitu memberikan Nilai Ekonomi atas unit karbon yang dihasilkan ataupun atas setiap upaya pengurangan emisi karbon ini, guna tercapainya target NDC (Nationally Determined Contribution).
PHE mendukung kebijakan Pemerintah Indonesia dalam upaya mengelola resiko perubahan iklim dengan mendukung transisi energi serta mencapai target Net Zero Emission Indonesia pada tahun 2060. Salah satu inisiatif yang dilakukan adalah melalui pengembangan bisnis pasar karbon. ‘’Transaksi PHE dalam perdagangan karbon kredit Pertamina melalui PT Pertamina Power Indonesia (PPI) sebagai carbon market agregator ini menjadi momentum penting pada bisnis karbon,” terang Danar Dojoadhi, Direktur Perencanaan Strategis & Pengembangan Bisnis PHE.
“PHE sebagai pelaku industri hulu migas pertama yang menjadi bagian dalam ekosistem Bursa Karbon sekaligus sebagai bagian dari pilot project pengembangan pasar karbon di Pertamina Group,’’ tambah Danar.
Selain transaksi Perdana perdagangan kredit karbon, PHE memiliki tiga strategi dekarbonisasi yaitu mendorong keberhasilan program dekarbonisasi dan CCUS/CCS eksisting pada tahun 2020-2025, mendukung tercapainya target NDC dari program eksisting serta membangun infrastruktur dekarbonisasi secara mandiri pada tahun 2026-2030. Terakhir adalah mencapai targe net zero dari program dekarbonisasi yang terintegrasi ditahun 2031-2060.