Jakarta, MinergyNews– PT Pertamina EP, anak usaha PT Pertamina (Persero) yang merupakan kontraktor kontrak kerja sama (KKSS) di bawah koordinasi dan supervisi SKK Migas, memiliki komitmen tinggi dalam aktivitas operasi dan produksi dengan mengedepankan aspek kesehatan, keselamatan, keamanan, dan lingkungan (HSSE) pada berbagai aktivitas di lapangan.
“Zero accident merupakan komitmen bersama. Karena itu, aspek HSSE menjadi landasan bagi semua pekerja Pertamina EP,” ujar Presiden Direktur PT Pertamina EP Nanang Abdul Manaf di Jakarta.
Menurut Nanang, HSSE bukan hanya slogan, tapi harus ditanamkan pada setiap orang yang terlibat dalam kegiatan usaha migas sehingga dapat tumbuh menjadi budaya. Apalagiindustri hulu migas adalah industri yang sangat berisiko tinggi, baik risiko investasi maupun risiko operasional. “Karena itu, penerapan K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja) sudah menjadi kewajiban melekat yang harus dipenuhi oleh industri hulu migas agar selalu berkelanjutan,” katanya.
Komitmen Pertamina EP yang menjunjung tinggi komitmen zero accident pada aspek HSSE kegiatan operasi produksi terbukti dari sejumlah penghargaan yang diraih perusahaan. Sepanjang 2017, misalnya, Pertamina EP menyabet sejumlah penghargaan, antara lain dua Program Penilaian Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup (PROPER) Emas yang diraih Field Rantau dan Field Tarakan serta 12 PROPER Hijau dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Pertamina EP juga meraih Penghargan Patra Nirbhaya Karya Utama Adinugraha atas capaian Jam Kerja Selamat dari Kementerian ESDM dan dua Penghargaan Subroto dalam bidang Keselamatan Minyak dan Gas Bumi dengan Kriteria jam Kerja Aman, serta Bidang Inovasi Energi dari Kementerian ESDM. Di luar itu, perusahaan juga memperoleh Sertifikat Sistem Manajemen Pengamanan Peringkat GOLD yang diterima oleh delapan Field di Pertamina EP serta ISRS7 Level 7 Field Rantau yang diaudit oleh DNV GL.
“Total Recordable Insident Rate di Pertamina EP mencapai 0,16 merupakan hasil terbaik dalam sejarah Pertamina EP sekaligus tergolong pencapaian terbaik di KKKS SKK Migas,” jelas Nanang.
Untuk lebih meningkatkan pemahaman aspek HSSE terhadap seluruh pekerja, Pertamina EP menggelar acara Peringatan Bulan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) Nasional 2018 di Jakarta, Senin (19/2) lalu. Kegiatan ini bertema “Jadikan HSSE Sebagai Beyond Culture” dan dilakukan secara serentak di seluruh asset maupun Field yang tersebar di Indonesia.
Berbagai kegiatan mengisi bulan K3 disii dengan rangkaian kegiatan seputar keselamatan kerja, seperti penanganan keadaan darurat, pelatihan first aider, fire drill, perlombaan cerdas cermat serta kegiatan lainnya dengan tujuan untuk meningkatkan pengetahuan pentingnya aspek HSSE. Hal ini karena HSSE merupakan tolak ukur dan menjadi keharusan bagi performans perusahaan disamping tingkat dan capaian produksi.