Pertamina Akui Biaya Operasional Jadi Beban Terbesar Program BBM Satu Harga

Jakarta, MinergyNews–  Direktur Pemasaran Pertamina M. Iskandar menuturkan, Pertamina mengaku bahwa beban finansial terbesar dalam implementasi BBM satu harga adalah biaya operasionalnya.

Sejauh ini, Iskandar menyatakan, Pertamina harus menanggung ongkos operasional sebesar Rp300 miliar demi merealisasikan BBM satu harga di 25 titik dari Januari hingga Juli tahun ini. Adapun, angka itu diperkirakan membengkak jadi Rp800 miliar hingga akhir tahun nanti.

“BBM satu harga ini kan sasarannya untuk daerah terluar dan terdalam, jadi karena harus masuk ke pelosok yg dalam, cost disttribusi kami tentu naik,” ujarnya.

Aturan mengenai BBM satu harga dimuat di dalam Peraturan Menteri ESDM Nomor 36 Tahun 2016. Sementara itu, lokasi penetapan BBM satu harga diatur di dalam SK Direktur Jenderal Migas Nomor 09.K/10/DJM.O/2017, di mana pemerintah menetapkan 150 lokasi.

Iskandar mengungkapkan, Pertamina sendiri berencana merealisasikan 54 titik BBM satu harga hingga kahir tahun nanti. Angka ini kemudian akan bertambah jadi 50 titik di tahun 2018 dan 46 titik di tahun 2019.




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *