Jakarta, MinergyNews– Dalam 1 tahun terakhir ini pemasangan PLTS atap dibatasi 10-15% dari total kapasitas listrik yang terpasang oleh PLN.
Dalam rencana perubahan Peraturan Menteri ESDM No. 26 Tahun 2021, perihal peniadaan pembatasan kapasitas PLTS ini juga sudah dimatangkan draft-nya oleh pihak kementerian. Hanya saja PERPLATSI menyayangkan dalam rencana perubahan Peraturan Menteri ESDM No. 26 Tahun 2021 tersebut, terdapat beberapa poin krusial yang menurut PERPLATSI masih tidak mendukung pengembangan PLTS Atap, yaitu:
1. Penghapusan sistem ekspor listrik ke jaringan PLN yang bisa berfungsi sebagai pengurang tagihan listrik yang diimpor dari jaringan PLN.
2. Adanya kuota pengembangan PLTS Atap yang masih akan disusun oleh pihak PLN dan ditetapkan oleh Kementerian ESDM.
3. Permohonan menjadi pelanggan PLTS dilakukan hanya 2 kali dalam 1 tahun, yaitu pada periode Januari dan Juli. Hal ini tentu berpotensi menurunkan minat pemasang.
PERPLATSI menghargai upaya PLN dalam mendukung penggunaan energi terbarukan dan memfasilitasi transisi ke energi hijau yang sejalan dengan visi Direktur Aneka Energi Baru dan Terbarukan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) yang menargetkan pada 2060 kebutuhan energi di Indonesia dapat dipenuhi oleh sumber energi baru dan terbarukan.
PERPLATSI juga meminta PLN untuk mengedarkan informasi peniadaan pembatasan kapasitas PLTS Atap ini serta pengumuman mengenai langkah-langkah persetujuan pemasangan PLTS atap secara transparan di setiap Unit Pelayanan Pelanggan (UP3) di setiap Wilayah, serta mempercepat proses pemberian izin dan penggantian advanced meter bagi Pelanggan PLN yang mengajukan permohonan PLTS Atap sesuai jangka waktu yang tertulis dalam Peraturan Menteri ESDM. PERPLATSI meyakini bahwa transparansi dalam proses ini akan memfasilitasi adopsi yang lebih luas dari energi surya dan mendorong percepatan transisi energi hijau di Indonesia.
Dengan adanya pengumuman ini, PERPLATSI berharap bahwa lebih banyak rumah dan bisnis di seluruh Indonesia akan dapat memanfaatkan energi surya, yang akan mengurangi ketergantungan kita pada sumber energi fosil dan membantu kita mencapai target emisi karbon kita.
PERPLATSI melihat ke depan untuk berkontribusi dalam proses ini dan berkomitmen untuk terus mendukung transisi Indonesia ke energi hijau.
