Jakarta, MinergyNews– Menteri ESDM Arifin Tasrif dan Panglima Jenderal Tentara Nasional Indonesia (TNI) Andika Perkasa menandatangani Nota Kesepahaman antara Kementerian ESDM dan TNI Tentang Koordinasi dan Kerja Sama Dalam Rangka Mendukung Tugas dan Fungsi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan Tentara Nasional Indonesia di Markas Besar TNI Cilangkap, Jakarta Timur Rabu, (14/12).
Nota Kesepahaman ini merupakan wujud kolaborasi dan menjadi acuan bagi kerja sama di sektor ESDM, seperti pendampingan kegiatan, fasilitas dan/atau infrastruktur bidang energi dan sumber daya mineral, pengamanan dan pemanfataan energi baru terbarukan di wilayah terluar, terdepan, dan tertinggal (3T), kegiatan survei bidang energi dan sumber daya mineral, serta pengembangan kompetensi sumber daya manusia.
Nota Kesepahaman ini nantinya juga dapat dimanfaatkan oleh seluruh unit kerja di lingkungan Kementerian ESDM sebagai upaya dalam menjaga pengamanan objek vital nasional sektor ESDM, serta menciptakan pemerataan energi di seluruh wilayah Indonesia, khususnya daerah 3T.
Menteri ESDM menyambut baik kolaborasi ini karena tanpa kerja sama, akan sulit melaksanakan program-program strategis Kementerian ESDM, salah satunya adalah melistriki desa-desa yang belum terlistriki di Papua. Selain sulit dijangkau, tantangan lainnya adalah faktor keamanan.
“Kita sudah dilakukan survei detail di lapangan, bahwa untuk dapat mencapai lokasi yang dituju bukan hal yang mudah, perencanaan, persiapan kemudian tinjauan awal dari lapangan kondisinya seperti apa. Kita punya target sisa untuk melistriki 90 desa, itu sebenarnya memang sudah menjadi target kita. Keamanan harus kita perhatikan dulu, kita mulai dulu yang bisa kita selesaikan dengan aman,” ujar Arifin.
Untuk itu, program melistriki wilayah tersebut dilakukan dengan mengerjakan terlebih dahulu di wilayah yang dapat dijangkau dengan baik dan aman. Hal terpenting adalah pesan Presiden Republik Indonesia untuk melistriki wilayah belum berlistrik di Papua, khususnya di daerah 3T dapat dilaksanakan dengan baik.
Selanjutnya Arifin juga menyarankan untuk mulai mengindentifikasi sumber-sumber energi setempat wilayah-wilayah terisolir, sehingga daerah tersebut dapat terlistriki dengan permanen. Saat ini Pemerintah melistriki wilayah tersebut dengan membangun pemasangan Alat Penyalur Daya Listrik (APDAL) dan Stasiun Pengisian Energi Listrik (SPEL) di setiap rumah.
“Jika di sana ada sumber-sumber energi baru terbarukan, seperti air, bisa kita pasangkan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH), supaya lebih permanen lagi. Kita harus memikirkan yang lebih permanen,” tutur Arifin.
Arifin juga menginformasikan, bahwa tahun lalu Kementerian ESDM telah mengirimkan 100 orang Patriot Energi ke daerah 3T selama setahun untuk memberikan bantuan SPEL, mengidentifikasi potensi sumber-sumber energi alternatif yang ada di sana.
“Patriot Energi tinggal selama setahun di sana, berdasarkan pengalaman mereka, tinggal bersama penduduk selama setahun itu membuka mata kita untuk bisa membantu mereka,” ujar Arifin.
Sementara itu, Panglima TNI menegaskan bahwa memberikan bantuan penerangan bagi masyarakat belum berlistrik di Papua merupakan program Pemerintah yang harus dibantu dengan sepenuh hati.
“Misi untuk melistriki masyarakat tidak berlistrik ini adalah misi Pemerintah untuk membuat masyarakat di Papua, saudara-saudara kita ini, dapat menikmati listrik seperti saudara-saudaranya yang lain menikmati sarana media yang lebih bagus, karena itu jangan tidak membantu secara penuh,” tegas Andika.
Andika menyarankan agar selain melatih masyarakat setempat, anggota TNI juga mendapatkan pelatihan pemeliharaan SPEL dan APDAL yang dipasang, agar tidak memberatkan teknisi PLN maupun dari Kementerian ESDM jika ada kerusakan.
“Maintenance yang kecil-kecil itu kejauhan kalau diperbaiki oleh PLN. Jadi selain training masyarakat, training anggota kami yang paling dekat, karena siapa tahu bisa dilaksanakan oleh mereka untuk perbaikan SPEL atau APDAL yang rusak, tidak usah menggerakkan yang jauh-jauh dari PLN,” ujar Andika.
Masih di tempat yang sama, Direktur Utama PT PLN (Persero), Darmawan Prasodjo mengucapkan terima kasih atas dukungan Kementerian ESDM dengan TNI dalam membantu PLN untuk melistriki desa-desa yang masih gelap gulita di Papua.
“Kami mengucapkan terima kasih atas dukungan Kementerian ESDM dalam hal ini untuk melistriki 433 desa di Papua. Sesuai dengan arahan Menteri ESDM, kami menjalankan mengoperasionalisasi ternyata ada 90 desa yang dikategorikan rawan baik sosial maupun keamanan,” ujar Darmawan.
Diakui Darmawan, PLN sangat mengusai teknik kelistrikan, namun terkait dengan bentang alam, bentang sosial, bentang budaya dan bentang keamanan, sesuai dengan arahan Menteri ESDM diperlukan kolaborasi operasi bersama antara Kementerian ESDM, PLN dan TNI.
“Kami melakukan suatu operasi bersama antara Kementerian ESDM, PLN dan TNI sebagai bentuk kepedulian dari kita semuanya dalam menjalankan sila ke lima dari Pancasila yakni Keadilan Sosial untuk Seluruh Rakyat Indonesia bukan hanya lagi menjadi bentuk tulisan di atas kertas, tetapi betul-betul terwujud dalam bentuk wujud nyata di lapangan bagaimana saudara-saudara kita sudah 77 tahun merdeka masih belum menikmati listrik. Untuk itulah kerja sama ini perwujudan pengabdian kita kepada masyarakat dan juga kepada negara kesatuan Republik Indonesia,” jelas Darmawan.
Di samping penandatangan MoU antara Kementerian ESDM dengan TNI, ditandatangani juga Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara Ditjen EBTKE dan TNI Angkatan Laut dan PKS antara Ditjen EBTKE dan TNI.
Melalui Kementerian ESDM, Pemerintah berupaya menciptakan pemerataan akses energi dengan harga yang terjangkau di seluruh wilayah Indonesia, khususnya bagi saudara-saudara kita yang tinggal di wilayah 3T tersebut. Untuk itu, Pelaksanaan tugas dan fungsi Kementerian ESDM erat kaitannya dengan aspek strategis lainnya, salah satunya adalah dengan TNI.
Kolaborasi seluruh elemen, baik Pemerintah termasuk TNI, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), menjadi kunci keberhasilan program strategis sektor energi dan sumber daya mineral yang akan memberikan manfaat nyata bagi seluruh lapisan masyarakat.