Jakarta, MinergyNews– Setelah menerima bantuan program Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL) Provinsi Riau tahun 2022 sebanyak 980 sambungan rumah tangga, Provinsi Riau kembali akan menerima bantuan sambungan listrik baru untuk masyarakat tidak mampu sebanyak 3.310 sambungan rumah tangga di tahun 2023.
“Realisasi penerima BPBL di Provinsi Riau sendiri pada tahun 2022 sebanyak 980 sambungan rumah tangga, dan untuk Kabupaten Kampar telah tersambung sebanyak 169 sambungan rumah tangga yang tersebar di 14 kecamatan,” ujar Direktur Teknik dan Lingkungan Ketenagalistrikan, Nugroho DI acara Peresmian dan Penyalaan Pertama Program Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL) Provinsi Riau di Desa Tanjung Bungo, Kecamatan Kampa, Kabupaten Kampar, Jumat, (16/06) .
Melihat masih banyaknya masyarakat tidak mampu di Provinsi Riau yang membutuhkan bantuan penerangan, maka Pemerintah kembali kembali memberikan alokasi bantuan untuk 3.310 rumah tangga tahun 2023 ini.
“Direncanakan Provinsi Riau akan mendapat alokasi sebesar 3.310 rumah tangga penerima BPBL di tahun 2023,” lanjut Nugroho.
Nugroho mengatakan, selain untuk meningkatkan rasio elektrifikasi, program BPBL juga diharapkan dapat meningkatkan taraf hidup dan kemandirian masyarakat.
“Dengan memiliki akses listrik sendiri, masyarakat penerima manfaat BPBL diharapkan tidak lagi tergantung penyediaan listrik dari tetangga untuk kebutuhannya,” kata Nugroho.
Dalam kesempatan yang sama anggota Komisi VII DPR RI H. Nurzahedi mengatakan bahwa Program PBPBL merupakan program kemitraan antara Komisi VII DPR RI dengan Direktorat Ketenagalistrikan Kementerian ESDM RI, dan melalui program ini Pemerintah selaku eksekutif dan DPR selaku legislatif memastikan bahwa seluruh masyarakat yang tidak mampu mendapatkan sambungan listrik di rumah masing-masing.
“Dengan ketersediaan listrik, tentu harapannya adalah memberi dampak positif di bidang ekonomi, pendidikan dan sosial, bagi bapak/ibu penerima bantuan,” ujar Nurzahedi.
Nurzahedi menyampaikan, dengan program kemitraan antara Komisi VII, Kementerian ESDM dan PLN ini akan memastikan seluruh lapisan masyarakat dapat memperoleh akses listrik untuk kebutuhannya untuk segala aktivitas yang berhubungan dengan pendidikan, ekonomi dan sosial kemasyarakatannya.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada Kementerian ESDM yang telah merealisasikan program BPBL di Provinsi Riau. Termasuk juga saya ucapkan terima kasih kepada PLN yang telah memberikan dukungan teknis pemasangan aliran listrik ke rumah warga. Semoga tujuan kita bersama untuk merealisasikan target rasio elektrifikasi 100 persen pada tahun 2024 dapat tercapai,” ujar Nurzahedi.
EVP Pengembangan Produk Niaga PT PLN (Persero) Ririn Rachmawardini menyampaikan bahwa PLN berkomitmen penuh dalam pemerataan akses dan percepatan penyediaan tenaga listrik bagi seluruh lapisan masyarakat. Menurutnya program ini sejalan dengan Instruksi Presiden nomor 4 tahun 2022 tentang Percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem.
“Program BPBL ini merupakan keseriusan PLN dalam melaksanakan mandate yang diberikan pemerintah dalam program penanganan kemiskinan ekstrim,” ujar Ririn.
Bantuan Membuat Rumah Terang
Kegembiraan dirasakan Nurzahedi (30) dan Syamsudin (72), warga Desa Tanjung Bungo penerima manfaat dari program ini. Asrul mengaku senang mendapatkan bantuan instalasi listrik gratis ini, karena selama ini Nurzahedi (30) dan Syamsudin (72) ini mendapatkannya dengan cara menyalu.
“Saya senang telah mendapatkan listrik gratis dari pemerintah. Sekarang rumah saya jadi lebih terang,” kata Asrul.
Syamsudin yang setiap hari bekerja sebagai buruh lepasan merasakan hal yang sama. Selama ini ia juga menyalur listrik dari kantor desa, namun sekarang sudah memiliki listrik sendiri. Ia mengucap terima kasih kepada pemerintah dan PLN atas bantuan yang diterimanya.
“Perasaan saya sangat senang telah mendapatkan bantuan listrik gratis ini. Terima kasih pemerintah, terima kasih PLN,” kata Syamsudin.