Jakarta, MinergyNews– Pemerintah melalui Dewan Energi Nasional (DEN) mencatat, persentase bauran energi tertinggi di Indonesia pada tahun 2023 masih dipegang oleh batubara, yaitu sebesar 40,46%. Namun, persentase tersebut terus menurun dari tahun sebelumnya yang sebesar 42,38%.
Ketua DEN Djoko Siswanto mengatakan, pemerintah berusaha meningkatkan bauran energi dari sumber energi yang lebih bersih dan berkelanjutan dengan menurunkan persentase bauran energi batu bara.
“Pemerintah terus berupaya untuk mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap energi fosil,” ujar Djoko Siswanto dalam konferensi pers Capaian Kinerja 2023 dan Program Kerja Tahun 2024 Sekretariat Jenderal DEN, di Jakarta, Rabu (17/1).
Berdasarkan data DEN, persentase bauran energi tertinggi tahun 2023 masih didominasi Batubara (40,46%), Minyak Bumi (30,18%), Gas Bumi (16,28%), EBT (13,09%). Prosentase energi baru terbarukan (EBT) meningkat 0,79% sehingga menjadi 13,09% pada tahun 2023. Namun realisasi tersebut masih di bawah target yang ditetapkan sebesar 17,87%.
Djoko Siswanto mengatakan, pemerintah terus berupaya untuk meningkatkan persentase energi baru terbarukan (EBT) dalam bauran energi nasional. “Kami terus berupaya untuk meningkatkan bauran energi nasional, khususnya EBT,” ujar Djoko Siswanto.
Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan realisasi bauran energi nasional tahun 2023 masih di bawah target. Faktor-faktor tersebut antara lain:
- Peningkatan harga komoditas energi, seperti minyak mentah, gas alam, dan batu bara, yang menyebabkan subsidi energi semakin besar.
- Kendala teknis dalam pembangunan pembangkit listrik EBT
- Kendala pembiayaan pembangunan pembangkit listrik EBT
Pemerintah menargetkan bauran energi nasional sebesar 19,49% pada tahun 2024 dan optimis mampu mencapai 23% pada tahun 2025. Untuk mencapai target tersebut, pemerintah akan terus mendorong pengembangan EBT, baik dari sisi kapasitas terpasang, produksi, maupun konsumsi.
“Kami optimistis target bauran energi nasional sebesar 23% pada tahun 2025 dapat tercapai,” ujar Djoko.
Sebagai informasi tambahan, DEN juga memantau perkembangan persentase energi baru terbarukan (EBT) dalam bauran energi daerah pada seluruh provinsi. Daerah dengan pencapaian EBT tertinggi adalah Provinsi Kalimantan Tengah (35,83%) dan pencapaian EBT terendah adalah Provinsi Maluku (0,17%). Kegiatan pembinaan dan pemantauan perentase EBT tetap akan dilakukan tahun 2024.