Pemerintah Gelar Program Bantuan Pasang Baru Listrik Sasar 1.476 Rumah Tangga di Banyumas

Jakarta, MinergyNews– Melalui Program Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL), Pemerintah memberikan bantuan pasang listrik baru kepada 1.476 Rumah Tangga yang tersebar di 21 kecamatan di Banyumas, Jawa Tengah. Pemberian bantuan ini merupakan bagian dari target bantuan pasang listrik untuk 80.000 rumah tangga se-Indonesia.

“Dari target 80.000 rumah tangga se-Indonesia, hingga 9 Oktober 2022 telah terpasang sebanyak 33.324 rumah tangga. Di mana untuk provinsi Jawa Tengah ditargetkan sebanyak 9.332 rumah tangga calon penerima dan hingga 9 Oktober 2022 telah terpasang sebanyak 6.527 rumah tangga,” ujar Direktur Pembinaan Pengusahaan Ketenagalistrikan Jisman Hutajulu sesaat sebelum meresmikan Program BPBL di Desa Pernasidi, Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas, Selasa (11/10).

c-WhatsApp%20Image%202022-10-12%20at%202

Menurut Jisman, melalui program ini menunjukkan bahwa Pemerintah hadir ditengah masyarakat di daerah yang sulit dan terisolir yang membutuhkan penerangan. “Ini bukti negara hadir di masyarakat untuk memberikan apa yang dibutuhkan masyarakat,” lanjut Jisman.

Program BPBL merupakan sinergi antara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) DPR RI dan PT PLN (Persero) untuk membantu mendapat penerangan listrik. Ditargetkan 80.000 Rumah Tangga tidak mampu yang tinggal di daerah terdepan, tertinggal dan terluar (3T) menjadi sasaran program ini melalui Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) Tahun Anggaran 2022.

Ketua Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Sugeng Suparwoto yang juga hadir dalam acara mengatakan bahwa listrik merupakan keutuhan dasar yang harus dimiliki masyarakat dimanapun mereka berada. “Listrik sudah menjadi kebutuhan hidup dasar atau basic needs, bukan lagi barang mewah. Tanpa listrik, keadilan belum tercapai,” ujar Sugeng.

Sugeng menekankan bahwa bantuan yang diberikan ini tidak dipungut biaya sepersenpun alias gratis karena sudah dianggarkan dalam APBN. “Program ini gratis dan tidak boleh ada pungli, tidak ada biaya tambahan sepeserpun karena juga sudah dianggarkan di APBN,” ujar Adi.

Sebagai pelaksana kegiatan, Direktur Distribusi PT PLN (Persero) Adi Priyanto menyatakan, PT PLN (Persero) siap menjalankan penugasan yang diberikan Pemerintah dan akan memenuhi target yang sudah ditetapkan dan berharap kegiatan ini akan membawa kesejahteraan bagi masyarakat.

“Kami siap menjalankan tugas dengan sekuat tenaga untuk menyambung listrik total 80.000 rumah tangga secara gratis. Kami akan laksanakan dengan sebaik-baiknya dan penuh Amanah. Semoga program ini Ia dapat mensejahterakan masyarakat dan dengan adanya listrik, ekonomi masyarakat dapat tumbuh bisa lebih baik lagi,” pungkas Adi.

Usai peresmian Sugeng Suparwoto melakukan seremoni penyalaan pertama dengan menyalakan kWh meter di salah satu rumah penerima manfaat, Khomsatun (38) dan Narsun (61), keduanya warga Desa Pernasidi mengaku senang mendapatkan bantuan instalasi listrik gratis ini. “Bantuan ini meringankan dan sangat membantu. Kalau pasang sendiri juga belum ada uang, belum ada biayanya,” ujar ibu tiga anak ini.

Ia mengaku sebelumnya menyalur listrik ke rumah adiknya yang ada di seberang rumahnya. “Kalau pagi-pagi mau masak nasi kadang mati listriknya karena tidak kuat, harus berbagi dengan adik,” katanya mengenang.

Di kesempatan ini Sugeng Suparwoto dan tim bertanya kepada perempuan yang berjualan nasi bakar ini apakah dikenakan biaya untuk program BPBL ini. “Mboten (tidak-red),” ujar Khomsatun menegaskan.




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *