Jakarta, MinergyNews– Guna memberikan akses energi yang terjangkau dan merata kepada masyarakat, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mendistribusikan sebanyak 1.347 paket konversi Bahan Bakar Minyak (BBM) ke bahan bakar Liquefied Petroleum Gas (LPG) 3 Kg kepada petani di Kabupaten Jember, Jawa Timur.
“Paket Perdana ini diberikan secara gratis oleh Pemerintah kepada para petani dan kami harapkan petani memanfaatkan dan merawat dengan baik dan jangan diperjualbelikan, karena ini merupakan bantuan Pemerintah,” pesan Direktur Perencanaan dan Pembangunan Infrastruktur Migas Laode Sulaeman, dalam sambutan tertulis yang disampaikan oleh wakil dari Ditjen Migas KESDM Mariani, Selasa (16/11).
Program ini, sambung Laode, akan membantu petani mengurangi biaya operasional hingga 50% jika dibandingkan dengan menggunakan BBM, di samping memberikan kemudahan akses energi.
Sedianya, program konversi BBM ke LPG untuk petani ini dilaksanakan sejak tahun 2019 sebanyak 1.000 paket, berlanjut pada tahun 2020 telah didistribusikan 10.000 paket dan tahun 2021 sebanyak 3.448 paket.
“Sementara di tahun 2022, paket konversi untuk petani akan dibagikam sebanyak 30.000 paket, yang akan didistribusikan di 50 kabupaten/kota,” jelas Laode.
Untuk mendapatkan paket konversi tersebut, petani penerima bantuan harus memenuhi persyaratan, yaitu petani pemilik lahan dengan luas lahan maksimal 0,5 hektar, untuk transmigrasi maksimal 2 hektar dengan menunjukan dokumen kepemilikan lahan, memiliki identitas petani, KTP, KK dan Kartu Tani.
Selain itu, memiliki pompa air dengan mesin penggerak lebih kecil 6,5 HP dan mesin pompa air berbahan bakar bensin, serta belum pernah menerima bantuan yang sejenis (mesin pompa air).
Untuk diketahui, program konversi BBM ke BBG untuk Petani ini ialah program kemitraan antara Kementerian ESDM dengan Komisi VII DPR RI, karena program ini merupakan program yang bersentuhan langsung dengan masyarakat, khususnya petani.
