Jakarta, MinergyNews– Pemerintah akan melelang 43 Wilayah kerja (WK) migas pada tahun 2018 ini. WK yang akan dilelang tersebut, terdiri dari 40 WK migas konvenional dan 3 WK migas non konvensional.
Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Ego Syahrial dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR, Kamis (18/1), mengungkapkan, WK migas konvensional yang akan ditawarkan, yang terdiri atas penyiapan 2018 dan eks lelang 2015-2016-2017 yang belum laku.
Perincian ke 40 WK migas konvensional tersebut, sebagai berikut:
A. Blok yang tersedia tahun 2015, 2016, 2017 dan WK Baru Tahun 2018
1. Rupat Labuhan
2. South CPP
3. Nibung
4. Batu Gajah Dua
5. Bukit Barat
6. South Tuna
7. Tongkol
8. Banyumas
9. Ampuh
10. East Sepanjang-Kangean
11. Kasongan Sampit
12. Southwest Bengara
13 Suremana I
14 Manakarra Mamuju
15. South East Mandar
16. Karaeng
17. Ebony
18. East Tanimbar
19. West Berau
20. Onin
21. Kasuri II
22. Kasuri III
23. West Kaimana
24 North Arguni
25. Mamberamo
B. Blok Terminasi 2017
26. Air Komering
27. East Sokang
28. East Muriah
29.North Kangean
30.Palangkaraya
31. West Sangata
32 Belayan
33 Southeast Mahakam
34. South Sageri
35. Halmahera-Kofiau
36. Southwest Bird’s Head
37. Semai IV
38. West Papua III
39.Cendrawasih Bay II
40. Cendrawasih Bay III
Sedangkan 3 WK migas non konvensional yang dilelang adalah:
1. MNK Sumut Tenggara
2 MNK Jembar Rimba
3 GMB Sumbagsel
WK migas yang ditawarkan ini akan menggunakan skema bagi hasil gross split. Sebelumnya pada penawaran WK migas tahun 2017 yang menggunakan skema gross split, terdapat 5 blok migas yang diminati investor. “Sebagai perbandingan, pada tahun 2015 dan 2016, lelang blok migas yang masih menggunakan skema cost recovery tidak ada yang laku,” kata Ego.
Total Wilayah Kerja Migas di Indonesia saat ini berjumlah 255 WK , terdiri atas 87 WK eksploitasi dan 168 WK eksplorasi konvensional & non konvensional. Dari 87 WK eksploitasi, 73 sedang berproduksi dan 14 merupakan WK pengembangan.
