Jakarta, MinergyNews– PT PLN (Persero) melalui subholding PT PLN Energi Primer Indonesia (EPI) memastikan pasokan energi primer untuk seluruh pembangkit di Indonesia jelang libur Idul Fitri 1.444 Hijriah dalam kondisi aman. Terpenuhinya stok batu bara, gas dan bahan bakar minyak (BBM) di setiap pembangkit membuat PLN yakin pasokan listrik untuk masyarakat aman.
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo memastikan PLN siap menjaga pasokan listrik tetap andal agar masyarakat dapat menikmati libur perayaan Idul Fitri 1444 H dengan nyaman.
“Masyarakat Indonesia akan merayakan Idul Fitri, tidak boleh ada listrik yang mati, tidak boleh ada ibadah yang terganggu, tidak ada fasilitas umum yang boleh bermasalah listriknya. Kami ingin seluruh masyarakat Indonesia bisa aman, tenteram dan bisa menjalankan ibadah dan kumpul keluarga yang hangat,” ujar Darmawan.
Direktur Utama PLN EPI Iwan Agung Firstantara memastikan kesiapan pasokan energi primer bagi pembangkit milik PLN Group dalam kondisi yang aman dan terkendali.
“Saat ini, Hari Operasi (HOP) batu bara berada dalam posisi yang sangat baik, rata-rata berada di 25-26 HOP, untuk BBM 10 HOP, serta pasokan gas dan LNG terpenuhi sesuai dengan jadwal pengiriman,” ujar Iwan.
Iwan merinci, sejak April 2023 kondisi stok batu bara secara umum dalam kondisi sangat aman. Stok rata-rata batu bara PLTU PLN di Jawa, Madura dan Bali (Jamali) sebesar 25,0 HOP (Hari Operasi), tanpa ada PLTU dengan kondisi _emergency._
Sedangkan, stok rata-rata batu bara PLTU PLN di Sumatera-Kalimantan (Sumkal) sebesar 26,6 HOP. Untuk wilayah, Sulawesi-Maluku-Papua-Nusa Tenggara (Sulmapana) sebesar 30,2 HOP.
“Kami akan terus siaga dalam memastikan pasokan energi primer yang andal bagi pembangkit milik PLN Group,” ujarnya.
Ia menuturkan, PLN EPI terus melakukan koordinasi dengan sub holding PLN Nusantara Power dan PLN Indonesia Power agar operasional pembangkit yang berhubungan dengan energi primer di seluruh Indonesia tidak terganggu dalam mendukung masyarakat merayakan Idul Fitri 1444 H.
Iwan juga menyampaikan sebagai bentuk dukungan dalam mengurangi emisi karbon dan menuju NZE 2060, PLN EPI terus melakukan pengembangan ekosistem rantai pasok biomassa yang sangat berlimpah di Indonesia.
“Biomassa merupakan salah satu EBT yang dapat mengurangi emisi sehingga diharapkan PLN EPI dapat memenuhi kebutuhan PLTU PLN sebanyak 10,2 juta ton pada tahun 2025 yang akan datang dengan menggunakan pasokan biomassa dengan harga yang lebih murah dan ekonomis,” kata Iwan.
Pengembangan ekosistem biomassa yang dilakukan oleh PLN EPI tidak hanya melibatkan perusahaan saja, tetapi juga melibatkan pemerintah daerah dan juga masyarakat sehingga bisa memberikan multiplier effect bagi perekonomian masyarakat dan juga daerah.
“Dengan melibatkan masyarakat dalam kegiatan pengembangan biomassa ini, diharapkan bisa membantu meningkatkan taraf hidup masyarakat serta memberikan pendapatan bagi pemerintah daerah setempat,” pungkas Iwan.