Pasok Listrik di Wilayah Tertentu, Pemerintah Utamakan Pengembangan Kapasitas Pembangkit

Jakarta, MinergyNews–  Pemenuhan pasokan listrik di beberapa wilayah tertentu akan diutamakan melalui pengembangan kapasitas pembangkit. Selain untuk memenuhi pertumbuhan beban, faktor keandalan pasokan jadi titik tekan atas antisipasi melonjaknya kebutuhan listik selama 10 tahun mendatang.

Hal tersebut seperti yang dikemukakan oleh Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian ESDM Agung Pribadi di Jakarta.

“Pengembangan kapasitas ini akan diarahkan sejalan dengan kebijakan Pemerintah dalam mengembangkan EBT dan program 35.000 MW,” ujar Agung.

Sesuai persetujuan Menteri ESDM, imbuh Agung, pengembangan pembangkit oleh PT PLN berpegang pada prinsip biaya penyediaan listrik rendah (least cost) dengan tetap memenuhi kecukupan daya dan tingkat keandalan wajar dalam industri tenaga listrik.

Pemerintah juga terus mendorong PLN mengoptimalkan penggunaan EBT dengan mempertimbangkan efisiensi harga dan menjaga keseimbangan supply dan demand serta status kesiapan pembangkit.

Indikasi pemilihan lokasi pembangkit juga bagian tak kalah penting. Dengan begitu, pengembangan kapasitas pembangkit secara tidak langsung akan memperhatikan ketersediaan energi primer setempat, kedekatan pusat beban, regional balance, topologi jaringan transmisi, kendala sistem transmisi hingga hingga permasalahan teknis, lingkungan maupun sosial.

Daerah penghasil batubara, misalnya. Jenis pembangkit yang lebih tepat diprioritaskan untuk dikembangkan adalah Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Mulut Tambang atau pengembangan pembangkit berbasis gas di sekitar mulut sumur gas (wellhead).

“Kondisi ini sesuai dengan yang apa yang diinisiasikan oleh Menteri Jonan atas pembangunan pembangkit di dekat lokasi bahan baku agar bisa menekan biaya produksi sehingga menjadi lebih efisien,” jelas Agung.




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *