Pasca Banjir, PLN Perbaiki Infrastruktur Kelistrikan di Lima Puluh Kota

Jakarta, MinergyNews–  Sekitar pukul 04.00 WIB banjir tidak dapat tertahan lagi melanda Kecamatan Pangkalan, Kab. Lima Puluh Kota, Sumatera Barat pada Jumat (3/3) dimana sebelumnya daerah ini tak henti diguyur hujan lebat. Kondisi Pangkalan dan Muaro Paiti isolated karena akses jalan dari Payakumbuh  longsor di Kelok 17, Nagari Koto Alam. Di tengah kondisi demikian terjadi gangguan pada sistem kelistrikan, di mana jaringan listrik tumbang sehingga 117 gardu listrik padam yang berimbas pada sejumlah 14.657 pelanggan.

Tanpa berlama-lama, ketika kondisi diperhitungkan aman untuk keselamatan, PLN langsung melakukan pengecekan ke lapangan yang dipantau langsung oleh Bupati Lima Puluh Kota. Setelah mengetahui kebutuhan pasca gangguan di sistem kelistrikan, jalan keluar segera dicari. Genset segera diberangkatkan dari Payakumbuh, Area Bukittinggi dan Solok yang diprioritaskan untuk lokasi-lokasi urgent, misalnya: rumah sakit, posko, tempat ibadah, pompa PDAM, dan tempat vital lainnya.

“Pada kondisi bencana seperti ini, PLN selalu siaga. Petugas kami siap 24 jam untuk segera melakukan recovery, namun tentunya tanpa mengesampingkan keselamatan nyawa. Seluruh unit juga akan bahu membahu sehingga persolaan segera dapat diminimalisir. Saat mengetahui informasi banjir ini, otomatis PLN di area kerja di luar Payakumbuh segera menyiapkan genset untuk diberangkatkan,” ujar GM PLN Wilayah Sumatera Barat, Bambang Yusuf dalam keterangan tertulisnya di Jakarta.

Bambang juga menjelaskan bahwa dalam kondisi banjir, PLN memang dengan sengaja memadamkan listrik di luar gangguan pada sistem. Hal ini untuk keselamatan nyawa para korban bencana, mengingat air adalah penghantar listrik yang baik. “Namun segera sesudah banjir surut dan dianggap aman, listrik akan segera dialirkan kembali,” tambah Bambang.

Selain upaya recovery kelistrikan yang dikerjakan semaksimal mungkin, PLN segera menurunkan perahu karet untuk memudahkan ruang gerak di lokasi banjir. PLN juga membuka posko bantuan pangan yang dinamakan dengan posko PLN Peduli di mana melalui posko ini PLN memberikan bantuan kebutuhan pokok bagi masyarakat yang sedang terisolasi. PLN berharap sedikit bantuan tersebut nantinya dapat menghibur hati warga yang mengalami bencana.

Akses Jalan Tertutup, PLN Sempat Terhalang Pantau Jaringan

Pada Sabtu (4/3) banjir masih tinggi. Jalan yang longsor memperparah kondisi karena akses menjadi tertutup. Banyak petugas yang ingin masuk lokasi terhalang akibat longsor ini, termasuk PLN yang ingin memantau jaringan.

Beberapa titik sudah diupayakan menyala. Sebelumnya padam total dari Kelok Sembilan hingga Pangkalan, namun saat ini sudah 18 trafo menyala dari Koto Alam sampai Bandrek House.

Banjir di Pangkalan telah surut pada Sabtu sore (4/3), namun listrik di lokasi eks banjir belum menyala karena penyulang banyak yang terputus dan tumbang di beberapa titik longsor. PLN sudah menyiapkan tenaga petugas yang akan bekerja, sehingga bila kondisi sudah aman untuk keselamatan jiwa, PLN siap segera melakukan recovery pada jaringan kelistrikan.

Kemarin sempat para petugas PLN sulit untuk melakukan inventarisir jaringan yang rusak di sana, namun akhirnya jalan sudah dibuka dan petugas PLN  masuk menggunakan sepeda motor dilanjut dengan perahu karet. PLN langsung melakukan pendataan aset yang rusak dan sigap memulihkan jaringan. Hari ini (5/3) direncakan 8 regu yang masing-masing regu terdiri 10-15 orang diturunkan ke lokasi bencana.

Sebelumnya, total padam pada 24 trafo diprediksi berdampak pasa 2941 pelanggan (pascabayar 1681 pelanggan dan prabayar 1260 pelanggan). Selain itu, banjir juga melanda Kotamadya Sawahlunto yang mengakibatkan 76 pelanggan mengalami padam. Dua puluh dua di antaranya merupakan pelanggan bisnis dan terdapat satu pelanggan industri.

Namun, dalam waktu kurang dari 10 jam (pukul 9.30 WIB – 19.00 WIB, Sabtu) kondisi listrik sudah normal kembali karena petugas bekerja cepat dalam penggantian dan pendirian tiang.   (us)




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *