Menteri Bahlil: RI Siap Stop Ekspor Gas

Jakarta, MinergyNews– Guna memenuhi kebutuhan energi dalam negeri yang terus meningkat, rencananya Pemerintah akan menghentikan ekspor gas Indonesia.

Hal tersebut seperti yang dikemukakan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia belum lama ini kepada awak media.

Pasalnya pda tahun 2025 ini, menurut Bahlil, kebutuhan gas nasional diproyeksikan akan mencapai 1.471 BBTUD (Billion British Thermal Unit per Day) untuk mendukung target 71% bauran energi terbarukan. Angka ini diprediksi terus meningkat hingga mencapai 2.659 BBTUD pada tahun 2034.

“Proyeksi ini menunjukkan adanya kenaikan kebutuhan di berbagai sektor regional,” ujarnya.

Untuk itu, dirinya mengatakan, pemerintah akan memprioritaskan pemanfaatan gas domestik untuk memenuhi kebutuhan energi dalam negeri, termasuk untuk mendukung program hilirisasi industri.

Langkah ini menurut Bahlil sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto agar Indonesia tidak bergantung pada impor energi dan lebih fokus pada kemandirian energi.

“Kami meminta izin dalam perencanaan ke depan, seluruh konsesi gas yang ada di Indonesia akan kami prioritaskan untuk kebutuhan dalam negeri. Jika kebutuhan domestik belum terpenuhi, maka kami tidak akan mengizinkan ekspor gas,” katanya.

Selain itu, Bahlil melanjutkan, kebijakan ini mungkin menimbulkan reaksi dari negara-negara lain yang selama ini menjadi konsumen gas Indonesia.

“Langkah ini merupakan upaya strategis untuk menjamin keberlanjutan pasokan energi dalam negeri,” tandasnya.




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *